Kamis 24 Aug 2017 21:46 WIB

Gagal ke Semifinal SEA Games, Pelatih Vietnam Pilih Mundur

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Wasit Al Yaqoubi Omar Mubarak Mazaroquai memberikan kartu merah kepada pesepakbola Indonesia Hanif Sjahbandi saat melawan Vietnam pada pertandingan Sepakbola SEA Games Kuala Lumpur 2017 di Stadion Majelis Perbendaharaan Selayang, Malaysia, Selasa (22/8) malam. Pada pertandingan ini Indonesia menahan imbang Vietnam 0-0 dengan 10 orang pemain.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wasit Al Yaqoubi Omar Mubarak Mazaroquai memberikan kartu merah kepada pesepakbola Indonesia Hanif Sjahbandi saat melawan Vietnam pada pertandingan Sepakbola SEA Games Kuala Lumpur 2017 di Stadion Majelis Perbendaharaan Selayang, Malaysia, Selasa (22/8) malam. Pada pertandingan ini Indonesia menahan imbang Vietnam 0-0 dengan 10 orang pemain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelatih timnas Vietnam U-22, Nguyen Huu-thang memilih mundur setelah timnya gagal melaju ke babak semifinal SEA Games 2017. Ia mengatakan, sebagai orang yang patut disalahkan atas kegagalan skuatnya di pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Huu-trang, resmi mundur setelah Vietnam kandas dari Thailand, saat kedua kesebelasan bertanding pada laga kelima babak penyisihan Grup B, Kamis (24/8). Kesebelasan berjuluk the Young Yellow Star tersebut, digilas tim Gajah Perang dengan skor telak 0-3.

Laman portal berita berbahasa Vietnam, US.24 mengabarkan pengumuman mundur Huu-thang, seusai laga tersebut. “Sebelum melakukan konfrensi pers, pelatih Nguyen Huu-thang, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih tim nasional Vietnam,” begitu isi pemberitaan tersebut.

Masih dikutip dari pemberitaan itu, saat melakukan konfrensi pers, Huu-thang meminta maaf atas kegagalannya bersama skuat Vietnam. “Saya meminta maaf kepada para pendukung timnas Vietnam, karena gagal memenuhi tugas saya di SEA Games ke-29. Sayalah yang patut disalahkan dan bertanggung jawab atas kegagalan Vietnam,” kata dia.

Kegagalan timnas Vietnam di SEA Games tahun ini, boleh dibilang tragis. Tim tersebut, sebetulnya mengawali pertandingan penyisihan Grup B dengan mengesankan. Vietnam, bahkan di empat laga terakhir, sebagai juara grup dengan nilai 10 angka.

Vietnam tak pernah kalah dalam empat kali laga berturut penyisihan Grup B. Bahkan kerap pesta gol, dan membuat tim tersebut, sebagai kesebelasan dengan jumlah gol terbanyak. Timnas Vietnam membikin kandas Timor Leste, 4-0, dan kembali pesta gol ke gawang Kamboja dengan skor 4-1. Melawan Filipina, Vietnam kembali digdaya dengan skor kemenangan 4-0.

Namun, dalam dua laga terakhir, reputasi Vietnam kandas. Indonesia mampu bermain imbang 0-0 saat melawan Vietnam, pada pertandingan keempat penyisihan grup, Selasa (22/8). Padahal dalam laga itu, Indonesia bermain dengan 10 pemain. Di laga penentuan melawan Thailand, Kamis (24/8), Vietnam merasakan kandas pertama dengan skor telak 0-3.

Tiga kali menang, sekali imbang dan sekali kalah, membuat Vietnam mengakhiri penyisihan grup, dengan nilai 10 angka di papan klasemen final. Hasil tersebut, membuat Vietnam turun ke peringkat ketiga. Kepastian Vietnam tak lolos ke semifinal, semakin terang setelah di laga tim lain Grup B yang mempertemukan Indonesia dan Kamboja, berakhir dengan skor 2-0.

Kemenangan Indonesia atas Kamboja, membuat timnas Garuda, melewati posisi Vietnam di tangga klasemen akhir. Skuat pelatih Luis Milla Aspas berhasil mengakhiri penyisihan Grup B dengan nilai 11, dan berhak lolos ke semifinal sebagai peringkat kedua Grup B, dan Thailand berhasil sebagai jawara Grup B dengan nilai 13 angka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement