Senin 13 Nov 2017 10:03 WIB

Benda Kecil Ini Selalu Dibawa Menag Saat ke Luar Negeri

Kompas penunjuk arah
Foto: abc
Kompas penunjuk arah

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ada banyak perlengkapan yang disiapkan untuk dibawa oleh seseorang manakala akan bepergian jauh, terlebih ke luar negeri.

Hal sama dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Selain keperluan kerja dan harian, ada satu benda kecil yang selalu dibawanya, terutama saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Benda kecil itu adalah kompas penunjuk arah kiblat. "Saya selalu membawa kompas penunjuk arah kiblat, khususnya kalau ke luar negeri. Karena hotel-hotel di luar negeri hampir dipastikan tidak ada tanda kiblatnya", ujarnya di Tokyo, Ahad (12/12).

"Jadi penting sekali kompas untuk menuntun kita saat mau shalat," sambungnya.

Menag dijadwalkan akan berada di Jepang hingga 15 November mendatang. Tiba di Tokyo, tempat pertama yang dikunjungi Menag adalah masjid terbesar di Tokyo.

Menag menyempatkan, shalat Dhuha di Masjid berarsitektur Turki itu sebelum berbincang dengan Humas “Tokyo Camii & Turkish Center”, Shimoyama Shigeru.

Tiba waktu Makan siang, Menag beserta rombongan menikmati kuliner Negeri Sakura. Pilihan Menag jelas, makanan halal. Karenanya, Menag pun makan siang di salah satu tempat makan yang sudah mencantumkan label halal.

Saat mau menyantap makanan lokal di resto halal Sumiyakiya Yakiniku di Minato Tokyo, Menag memperhatikan bagaimana orang Jepang menyajikan makanan penuh keindahan, kerapihan, dan seni.

"Selain yang disajikan di resto sini halal dan berkualitas baik, juga amat berseni dan indah. Sajian makanannya indah banget ya, sampai-sampai bingung makannya harus mulai dari mana," katanya.

Menurut Menag, Indonesia saat ini tengah gencar mengembangkan industri halal. Sebagai amanah UU No 33 tahun 2014, Indonesia kini memiliki Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal yang berada di bawah Kementerian Agama.

"Selama di Jepang, saya juga akan berkunjung ke KEIO Shonan Fujisawa Campus 5322 Endo Fujisawa-shi, Kanagawa Japan untuk bertemu civitas akademika kampus. Tema kuliah umum tentang kehidupan beragama dan penanganan industri halal di Indonesia," tandasnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement