Rabu 29 May 2024 14:12 WIB

Kualitas Liga 1 Diprediksi Meningkat Musim Depan dengan Penerapan Masif VAR

Penerapan VAR diharapkan bisa terus menaikkan kualitas kompetisi liga Indonesia.

Wasit Yudi Nurcahya memeriksa kejadian melalui monitor Wasit Berbantuan Video (VAR) saat pertandingan leg pertama perebutan tempat ketiga Championship Series Liga 1 2023/2024 antara Bali United melawan Borneo FC Samarinda di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (25/5/2024). Kedua tim bermain imbang dengan skor 0-0.
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wasit Yudi Nurcahya memeriksa kejadian melalui monitor Wasit Berbantuan Video (VAR) saat pertandingan leg pertama perebutan tempat ketiga Championship Series Liga 1 2023/2024 antara Bali United melawan Borneo FC Samarinda di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (25/5/2024). Kedua tim bermain imbang dengan skor 0-0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, menyebut kompetisi sepak bola di Indonesia terus membaik meskipun peringkatnya masih berada di urutan keenam Asia Tenggara. AFC baru saja merilis ranking kompetisi klub Asia musim 2023/2024. Tercatat, Liga Indonesia berada di peringkat ke-28 level Asia dan posisi keenam di ASEAN.

''Memang ada perkembangan positif dibandingkan dengan sebelumnya. Misalnya mulai diterapkannya VAR, ini kan sebuah kemajuan yang harus diapresiasi dalam rangka membenahi kompetisi di Indonesia. Kemudian standar kualitas wasit juga meningkat karena wasit dituntut untuk memahami penggunaan VAR," kata Kesit saat dihubungi Rabu (29/5/2024).

Menurutnya apa yang telah dilakukan PSSI dan PT LIB dengan menerapkan VAR diharapkan bisa terus menaikkan kualitas kompetisi liga Indonesia. "Diharapkan dengan adanya terobosan dengan menghadirkan VAR, diharapkan kualitas kompetisi di Indonesia akan semakin meningkat karena kan dengan adanya VAR keputusan-keputusan itu akan lebih objektif, akan lebih fair," kata dia. 

Kesit juga menjelaskan seluruh federasi sepak bola dunia memang punya skala priotitas terkait timnas. Di sisi lain, kompetisi profesional biasanya diserahkan pada otoritas yang independen dan profesional. 

Menurutnya, tak selamanya ranking kompetisi di sebuah negara selaras dengan ranking FIFA dari tim nasional. Hal  tersebut adalah hal yang biasa. Hal itu ia katakan saat ditanya soal peringkat timnas Indonesia yang terus meningkat selama kepemimpinan Erick Thohir, sementara peringkat kompetisinya masih merangkak.

"Peringkat timnas kan sebenarnya tidak ada kaitan langsung dengan liga itu sendiri. Artinya liga yang baik belum tentu timnasnya baik, dan liga yang tidak baik belum tentu timnasnya tidak baik. Kita ambil contoh, Brasil itu liganya masih suka ada peristiwa rusuh, tapi timnasnya kan bagus, siapa yang tidak memgakui timnas Brasil? Argentina juga timnasnya oke walaupun kompetisinya tidak beda jauh dengan Brasil," kata dia.

Kesit mengatakan, jika ingin memperbaiki peringkat kompetisi maka semua pihak harus berbenah. "Ke depan harus berbenah lebih serius lagi kalau ingin peringkat Indonesia di Asia Tenggara maupun di Asia meningkat. Tidak bisa ditunda lagi. Selama ini kan klub-klub Indonesia yang bersaing di AFC belum bisa berbuat banyak, kemudian kita sulit untuk bersaing lebih jauh lagi," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement