Kamis 16 May 2024 08:35 WIB

4 Nasihat Penting untuk Muslimah

Muslimah harus lebih hati-hati.

Rep: mgrol 151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi muslimah berbelanja.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi muslimah berbelanja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia. Internet, media sosial, dan berbagai perangkat digital telah mempermudah akses informasi dan komunikasi. 

Di sisi lain, kemajuan ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama bagi umat Muslim dalam menjaga diri dari hal-hal yang dapat membawa dirinya terjerumus ke dalam dosa, terutama bagi Muslimah. 

Baca Juga

Seorang Muslimah yang sholehah bukan hanya menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. Melainkan yang terpenting adalah menjaga diri sendiri dari pengaruh buruk yang membawanya ke dalam hal-hal negatif. 

Oleh karena itu, Muslimah harus memperhatikan beberapa aspek penting agar tetap menjadi pribadi yang istiqomah di jalan Allah. 

Pertama, berteman dengan orang-orang sholeh

Imam Muqbil, berkata:

“Saya berpesan kepada para wanita agar berbakti pada kumpulan wanita-wanita sholihah karena akan menambah keimanan, ilmu dan kecerdasan mereka.” (Gharat al-Ashritah, 2/474).

Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hati seorang muslim selain bergaul dengan orang-orang sholeh dan memperhatikan amal perbuatannya. Sebaliknya, tidak ada yang lebih merugikan hati selain bergaul dengan orang-orang maksiat dan memperhatikan perbuatannya. (Ahmad Ibn Harb (Rahimahullah), al-Bayhaqi, az-Zuhd al-Kabeer, hal.100). 

Nabi Muhammad bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu mengikuti din (agama; tabiat; akhlak) kawan dekatnya. Oleh karena itu, hendaknya seseorang di antara kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan kawan dekat. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). 

Oleh karena itu, dengan siapa seseorang berteman akan sangat berpengaruh terhadap akhlaknya. 

Teman yang tidak sholehah dapat membawa pengaruh negatif, seperti godaan untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, atau bahkan merusak akhlak. 

Kedua, jangan mengikuti selebriti atau influencer

Ibnu al-Qayyim berkata:

“Hati menjadi rusak karena rusaknya mata.”

Penting bagi Muslimah untuk memikirkan hal-hal yang mempengaruhi imannya. Setiap kali membuka media sosial dan melihat orang-orang secara terbuka tidak menaati Allah, baik itu influencer kecantikan, orang yang memposting video musik, atau selebriti yang tubuhnya terbuka. Semua itu akan merusak hati seseorang. 

Ketiga, mencari ilmu

Ibnu Al-Jauzi rahimahullah berkata:

“Perempuan adalah individu yang bertanggung jawab, sama seperti laki-laki. Ia wajib mencari ilmu tentang kewajibannya agar ia dapat melaksanakannya dengan baik.” (Ahkam an-Nisa hal. 38).

Muslimah bisa mempelajari tentang wanita-wanita penghuni surga seperti Khadijah, Fatimah, Maryam, dan Asiyah sehingga bisa menjadikan mereka sebagai panutan. 

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim, no. 2699).

Dalam hadis tersebut Rasulullah menekankan bagi siapapun yang mencari ilmu maka jaminannya surga. Artinya, perempuan dan laki-laki tidak ada bedanya dalam menuntut ilmu. Semua dianjurkan mencari ilmu untuk kebutuhan hidupnya. 

Keempat, jangan membagikan foto di media sosial

Tidak diperbolehkan bagi seorang wanita untuk memposting dirinya secara online di mana ribuan pria non mahram melihatnya, baik dia mengenakan jilbab atau niqab.

Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab yang berbunyi:

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ

hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliyah dahulu, dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. (QS. Al-Ahzab: 33). 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement