Rabu 15 May 2024 22:38 WIB

Bapanas Intensifkan Pemantauan Pangan Jelang Idul Adha

Pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus disinergikan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Shalat Idul Adha (ilustrasi)
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Shalat Idul Adha (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA– Pemerintah terus memastikan stabilitas harga pangan dan pasokannya terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah menjelang Hari Raya Idul Adha. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan, terus memantau situasi harga pangan di seluruh daerah, menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta mengoptimalkan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit. 

"Kita harapkan bersama bahwa pada momen Iduladha akan terus kita tingkatkan pemantauan harga di seluruh daerah. Begitu juga dengan berbagai langkah intervensi program seperti Gerakan Pangan Murah itu kita intensifkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di hari raya,” ujar Arief dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024) di Jakarta. 

Baca Juga

Arief menyatakan, pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus disinergikan dengan kementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.  Per 14 Mei 2024, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Bulog dalam kondisi yang aman dan cukup mencapai 1,8 juta ton.

Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok pangan, khususnya pangan pokok strategis. Tidak hanya CBP, pemerintah juga mendorong setiap daerah untuk terus meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD). Sebanyak 30 dari 38 provinsi yang sudah memiliki stok CBPD. 

Adapun total stok CBPD mencapai 7.015 ton, khusus Sulawesi Tenggara memiliki CBPD sebanyak 192,16 ton. Sementara itu, di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai parameter perberasn nasional, stok beras juga terpantau aman dan cukup dengan total stok mencapai 48 ribu ton. Angka ini berada di atas stok normal rata-rata sebesar 30 ribu ton. 

Berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 14 Mei 2024, mayoritas harga rata-rata nasional tingkat konsumen mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu. Beras premium Rp 15.620 per kg menurun 193 poin, beras medium turun 72 poin menjadi Rp 13.583 per kg, cabai rawit merah turun 1.283 poin menjadi Rp 46.805 per kg, cabai merah keriting turun 1.733 poin menjadi Rp 47.642 per kg, minyak goreng kemasan turun 22 poin menjadi Rp 18.061 per liter, bawang merah turun 2.026 poin menjadi Rp 48.554 per kg, bawang putih turun 452 poin menjadi Rp 43.563 per kg. Sementara itu beberapa komoditas lainnya mengalami kenaikan seperti daging sapi naik 312 poin menjadi Rp 136.567 per kg, daging ayam 330 poin menjadi Rp 38.807 per kg, dan telur ayam 109 poin menjadi Rp 30.941 per kg. 

 

 

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement