Sabtu 11 May 2024 19:00 WIB

Apa Saja Perbedaan Muhammadiyah dan Salafi? Ini Penjelasan DR Agung Danarto

DR Agung Danarto menjabarkan perbedaan Salafi dengan Muhammadiyah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan salafi adalah gerakan yang secara genealogi pemikiran merujuk pada Ahmad Ibn Hanbal (780-855 M), Ibn Taimiyah (1268-1328 M), dan Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792 M).

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto membeberkan perbedaan Muhammadiyah dengan Salafi. Dilansir dari laman Muhammadiyah.or.id yang dipublikasikan setahun yang lalu.

Baca Juga

Pertama, meski Muhammadiyah dan salafi sama-sama memiliki slogan kembali pada Alquran dan Al Sunah, namun metode pembacaannya berbeda. Menurut Agung, Muhammadiyah memahami dengan menggunakan akal pikiran yang sesuai dengan jiwa ajaran Islam. Salafi memahaminya secara literal. Pemahaman literal inilah yang membawa mereka pada pendapat tersulit dengan dalih kehati-hatian.

Kedua, dalam wacana kemodernan, Muhammadiyah menerima kemodernan dan melakukan modernisasi. Salafi menolak modernisasi, tapi menerima produk teknologi. “Muhammadiyah menerima budaya barat yang sesuai dengan ajaran Islam dan menolak yang tidak sesuai. Salafi menolak budaya Barat,” kata Agung dalam Pengajian Ramadhan 1444 H pada Sabtu (25/3/2023).

Ketiga, pada persoalan budaya lokal, Muhammadiyah menerima budaya lokal dan melakukan islamisasi terhadap budaya lokal yang tidak sesuai. Sementara Salafi menolak budaya lokal dan mengacu pada budaya Arab yang tergambar dalam hadis.

Keempat, Muhammadiyah melakukan amar ma’ruf secara individual dan kelembagaan. Secara individual dilakukan melalui pengajian, kultum dan tabligh. Secara kelembagaan dilakukan secara sistematis melalui amal usaha. Nahi Munkar dilakukan secara sistemik. Salafi melakukan dengan tahzir dan hajr al-mubtadi’. Tahzir adalah memperingatkan. Hajr al-mubtadi’ adalah mengisolasi/ menyingkirkan pelaku bid’ah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement