Sabtu 04 May 2024 05:41 WIB

Uni Eropa Berikan Bantuan 1 Milar Dolar AS untuk Lebanon 

Perekonomian Lebanon terjun bebas semenjak akhir tahun 2019.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Orang-orang membawa peti mati paramedis yang tewas dalam serangan udara Israel saat prosesi pemakaman di desa Hebbariye, Lebanon selatan, Rabu, (27/3/2024).
Foto: AP
Orang-orang membawa peti mati paramedis yang tewas dalam serangan udara Israel saat prosesi pemakaman di desa Hebbariye, Lebanon selatan, Rabu, (27/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ursula von der Leyen, Ketua Uni Eropa, mengumumkan bantuan sebesar 1 miliar dollar atau setara dengan Rp 16 Triliun rupiah untuk Lebanon. Selama kunjungannya ke negara yang sedang mengalami krisis tersebut dan mendesak kepada negara tersebut untuk segera mengatasi para imigran ilegal di negara tersebut.

Uni Eropa telah menyetujui kesepakatan dengan Tunisia, Mauritania dan negara-negara lain untuk membendung arus imigran gelap. Ursula mengumumkan bantuan tersebut akan tersedia mulai tahun ini hingga tahun 2027.

Baca Juga

“Saya dapat mengumumkan paket keuangan sebesar 1 miliar dolar untuk Lebanon yang akan tersedia mulai tahun ini hingga 2027, kami ingin berkontribusi pada stabilitas sosio-ekonomi Lebanon,” kata Pemimpin Uni Eropa tersebut, dilansir dari GulfNews, Jumat (3/5/2024).

Presiden Komisi Eropa mengatakan bahwa bantuan tersebut dibuat untuk memperkuat layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan di negara yang terjebak dalam krisis ekonomi yang sangat parah. Selain itu, mereka berpikir bahwa Lebanon membutuhkan momentum ekonomi yang positif untuk memberikan peluang bagi dunia usaha serta warganya.

Von der Leyen mengatakan bahwa Uni Eropa berkomitmen untuk mempertahankan hukun yang terbuka bagi Eropa dan mengembalikan pengungsi ke blok tersebut. Namun, ia menambahkan, bahwa ia berharap akan kerja sama yang baik dari Lebanon untuk mencegah imigran ilegal serta memerangi penyelundupan imigran.

Perekonomian Lebanon terjun bebas semenjak akhir tahun 2019 dan menjadikan negara tersebut sebagai landasan bagi para migran, di mana warga Lebanon bergabung dengan pengungsi Suriah dan Palestina untuk melakukan perjalanan berbahaya dan penuh dengan resiko pergi menuju Eropa. Lebanon saat ini menampung sekitar dua juta orang dari negara tetangganya, Suriah yang dilanda perang dengan jumlah pengungsi tertinggi di dunia dengan hampir 785 ribu orang terdaftar di PBB.

“Kami memahami tantangan yang dihadapi Lebanon dalam menampung pengungsi Suriah dan pengungsi lainnya dan Uni Eropa telah mendukung Lebanon dengan dana sebesar 2,6 miliar euro untuk menampung para pengungsi tersebut,” kata Von der Leyen. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement