Kamis 25 Apr 2024 20:17 WIB

Terawang Tren Peluang Inovasi Masa Depan

Transformasi digital tentu akan melekat pada pendekatan strategis utama.

Kecerdasan buatan di ponsel.
Foto: Freepik
Kecerdasan buatan di ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat.

Semua pihak tentu perlu berbuat lebih banyak dengan upaya lebih sedikit melalui beragam inovasi, namun tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ke depan, tentu kita masih akan menyaksikan berbagai jenis inovasi yang hadir untuk memudahkan masyarakat menjalankan kegiatannya sehari-hari. 

Baca Juga

“Trend digitalisasi, internet of things (IoT,) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, untuk menghadapi beragam tantangan sekaligus menangkap peluang yang berharga di masa depan,” ujar CEO and Editor in Chief Selular Media Network (SMN), Uday Rayana, dalam diskusi panel Digital Transformation Trend 2024, bertema “Digital Innovation, Digital Everywhere”, di Jakarta, Kamis (25/4/2024). 

Senada, Mohamad Rosidi, Director ICT Strategy Business Huawei Indonesia, mengatakan, transformasi digital tentu akan melekat pada pendekatan strategis utama, yakni konektivitas fiber untuk konstruksi dan pembangunan yang lebih baik.

Kunci dari strategi utama untuk transformasi digital hingga penerapan jaringan 5G yang meluas di tahun 2024 ini menurut Huawei ada tiga. Ketiganya yakni Full Fiber Giga City Plan, Full Fiber Policy, hingga Financial Incentives. “Full Fiber Giga City Plan yakni penetapan semua konektivitas serat ke target area menjadi broadband Gigacity,” ujar Rosidi dalam kesempatan yang sama. 

Ia menambahkan. untuk Full Fiber Policy, di antaranya right of way atau persetujuan terpadu, lalu infrastructure sharing, hingga infrastruktur fiber pre-deployment atau menyediakan pipa atau jalan untuk konstruksi fiber di gedung. “Untuk financial incentives yakni alokasi anggaran untuk penerapan fiber hingga relaksasi pajak, misalnya insentif pajak kepada ISP, pemain fiber sebagai subsidi tidak langsung,” sambungnya.

Ronald Limoa, VP Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel menjelaskan, sejak lahir tahun 1995, Telkomsel selalu melakukan inovasi. Pada 2024 ini, sambung Ronald, ada sejumlah inovasi yang Telkomsel lakukan, seperti memperluas jaringan 5G, Baggage Movement Tracking, hingga IoT Connected Smart Highway. “Baggage Movement Tracking adalah teknologi RFID untuk melacak pergerakan bagasi di dalam bandara,” ujar Ronald. 

Selain itu, ada juga teknologi Radio Frequency Identification untuk membayar tol tanpa perlu tap in kartu elektronik dengan mengintegrasikan aplikasi pembayaran non-tunai Flo Apps di ekosistem Telkomsel Apps.

Belva Driantama VP Corporate Strategic Indodax mengatakan, tren kripto maupun blockchain yang terus berkembang di 2024 hingga beberapa tahun mendatang yakni Central Bank Digital Currency atau CDBC. “CBDC adalah uang digital yang diterbitkan dan peredarannya dikontrol oleh bank sentral, dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk menggantikan uang kartal,” kata Belva.

Negara yang sudah menerapkan CDBC di antaranya, Jamaica, Zimbabwe, Bahamas, Nigeria, serta 18 negara yang masih melakukan pilot project terkait CBDC. “Selain itu, sejumlah sektor finansial yang bisa tergantikan oleh teknologi blockchain, di antaranya Pegadaian, remitansi internasional, hingga pasar modal,” sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement