Sabtu 20 Apr 2024 15:21 WIB

Kementan Lepas Ekspor Produk Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Komoditas kelapa yang diekspor berupa arang kelapa atau dikenal sebagai charcoal.

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah (kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kanan) saat pelepasan ekspor produk perkebunan di Kota Bogor, Sabtu (20/4/2024).
Foto: (ANTARA/HO-Humas Kementan)
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah (kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kanan) saat pelepasan ekspor produk perkebunan di Kota Bogor, Sabtu (20/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor produk perkebunan berupa komoditas kelor, kelapa, dan teh di acara Semarak Perkebunan Nasional (SKENA) di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/4/2024).

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah di Kota Bogor, Sabtu, menyebutkan komoditas kelor yang diekspor berasal dari PT Moringa Indonesia dengan volume 21 ton, atau senilai Rp 348 juta.

Baca Juga

“Komoditas kelor dari PT Moringa terdiri dari atas daun kelor kering dan produk olahan keringnya yang akan diekspor ke Cina,“ kata Andi Nur.

Sementara itu, lanjut Andi Nur, komoditas kelapa yang diekspor berupa arang kelapa atau yang dikenal sebagai charcoal dari PT Cococha Indonesia.

“Secara rutin perusahaan ini terus ekspor ke Yordania dan pangsa pasarnya sangat besar. Dengan volume ekspor 33 ton, atau senilai Rp814 juta,” jelasnya.

Andi Nur pun berharap, ke depan petani-petani pekebun kelapa di seluruh Jawa Barat bisa dibina oleh Ditjen Perkebunan dalam satu wadah.

“Sehingga ini akan meningkatkan nilai tambah para pekebun kita,” ucapnya.

Sedangkan untuk komoditas teh, Andi menyampaikan, ada artisan tea atau teh artisan dari Sila Tea House Bogor yang secara rutin melakukan ekspor.

“Ini akan diekspor ke Turki dan Rusia dengan volume ekspor 200 kilogram atau sekitar Rp113 juta,” ujarnya.

Di samping itu, Andi Nur juga mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang sangat mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang pertanian.

“Kota Bogor selain kotanya yang asri, teman-teman kami UMKM di Kota Bogor untuk terus berkembang. Mudah-mudahan masa berikutnya ini juga menjadi dapat peluang dan potensi Kota Bogor,” kata Andi Nur. 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement