Kamis 18 Apr 2024 22:30 WIB

Kondisi Timur Tengah Memanas, Wamenkeu Pastikan Fundamental Ekonomi Nasional Kuat

Itu tercermin dari data makro ekonomi Indonesia saat ini.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.
Foto: Republika/Prayogi.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, fundamental perekonomian nasional tetap kuat di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Itu tercermin dari data makro ekonomi Indonesia saat ini.

Hanya saja, kata dia, terjadi beberapa perubahan kondisi global pascalibur lebaran. Berbagai perubahan tersebut menyebabkan gejolak di pasar keuangan. Perubahan pertama, data inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Itu membuat Bank Sentral AS The Fed kemungkinan belum akan menurunkan suku bunganya.

Baca Juga

"Kebijakan suku bunga AS diperkirakan tetap dipertahankan tinggi atau higher for longer," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Kedua, kondisi memanas di Timur Tengah, terutama setelah Iran menyerang balik Israel. Beragam faktor tersebut dinilai turut memengaruhi pelemahan nilai kurs rupiah. Maka, katanya, pemerintah bakal terus mengamati berbagai perkembangan kondisi global itu.

"Tapi fundamental kita seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, terjaga. Ini terkonfirmasi dari beberapa asesmen dari lembaga rating,” jelasnya.

Pada rating Moody, Indonesia stabil di BAA2, lalu di Fitch di BBB, berikutnya di rating JCR yang keluar pada 20 Maret di BBB+ atau stabil. Moody menilai ketahanan ekonomi nasional terjaga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil dan berbagai instrumen kebijakan kuat di tengah ketidakpastian global.

Fitch dan JCR pun menyatakan, inflasi Indonesia terkendali. Kemudian rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) rendah serta terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement