Senin 25 Mar 2024 22:03 WIB

Masyarakat Bulan Sabit Merah: Israel Usir Staf Medis Dari Rumah Sakit Al-Amal

Militer Israel kemarin mengumumkan serangan baru di lingkungan al-Amal.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Rumah Sakit Kamal Adwan pasca serangan Israel di Gaza.
Foto: Anadolu Agency
Rumah Sakit Kamal Adwan pasca serangan Israel di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan militer Israel mengusir staf dan pasien dari Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis. Mereka melakukan evakuasi paksa pada Ahad (24/3/2024) malam.

"Ketika mencoba untuk pergi melalui pos pemeriksaan militer, tim kesulitan untuk bergerak karena penggalian dan kehancuran infrastruktur yang luas," kata PRCS di media sosial X seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (25/3/2024).

Baca Juga

"Selama upaya untuk membersihkan puing-puing dan rintangan di jalan, pasukan penjajah melepaskan tembakan ke arah dua tim yang mencoba menyingkirkan reruntuhan, yang secara langsung melukai mereka," tambah lembaga itu.

PRCS menambahkan kemudian pasukan Israel "memaksa tim untuk kembali ke" rumah sakit. "(Namun) mereka mendapati gerbang rumah sakit ditutup, sehingga tidak memungkinkan bagi tim untuk masuk kembali," tambahnya.

"Sampai saat ini tim masih menunggu di jalan," kata lembaga swadaya masyarakat tersebut.

Pada Ahad kemarin militer Israel kemarin mengumumkan serangan baru di lingkungan al-Amal.

Sementara itu ahli bedah ortopedi yang bekerja di Rumah Sakit Eropa dekat Khan Younis, Husam Basheer mengatakan ia dan stafnya "mengelola dengan sumber daya yang sangat minim" di fasilitas medis tersebut karena Israel membatasi bantuan medis masuk ke Gaza.

"Pada suatu hari kami ingin melakukan pemasangan plat dan sekrup, yang merupakan prosedur standar untuk fiksasi tulang, tetapi kami tidak memiliki peralatan yang tepat. Kadang-kadang kami juga kekurangan kain kasa yang merupakan persediaan dasar untuk operasi," katanya.  

"Kami mengatasi tantangan yang kami hadapi dan mengelola dengan cara yang berbeda, tetapi staf di sini kewalahan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement