Selasa 06 Feb 2024 22:03 WIB

Tafsir Az Zariyat Ayat 22: Hujan Penyebab Datangnya Rezeki 

Hanya Allah yang mampu memberikan rezeki kepada siapa pun yang dikehendakinya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Musim hujan (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Musim hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hanya Allah yang mampu memberikan rezeki kepada siapa pun yang dikehendakinya. Di antaranya, Allah SWT menurunkan hujan dari langit yang kemudian menjadi penyebab datangnya rezeki bagi umat manusia. 

Dalam Alquran surat Az Zariyat ayat 22, Allah SWT berfirman:

Baca Juga

وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ

Artinya: "Di langit terdapat pula (hujan yang menjadi sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu." 

Bagaimana tafsir ayat tersebut? 

Menukil Tafsir Tahlili Kemenag, ayat ini menjelaskan bahwa di langit terdapat sebab-sebab rezeki bagi manusia seperti turunnya hujan yang menyebabkan datangnya kesuburan tanah pertanian dan perkebunan yang menghasilkan berbagai hasil bumi dan buah-buahan sebagai rezeki bagi manusia dan ternak piaraannya, dan terdapat pula apa yang dijanjikan Allah untuk manusia, yaitu takdir penetapan Allah terhadap manusia itu masing-masing yang semuanya ditulis di Lauh Mahfuz. 

Sebab-sebab rezeki di langit yang berlaku bagi semua makhluk hidup dan telah umum diketahui paling tidak ada tiga, yaitu air dalam bentuk hujan, angin, dan cahaya matahari. Air menjadi sebab rezeki. 

Melalui air hujan yang jatuh ke atas tanah dan memberikan kelembaban tanah sehingga memungkinkan ditumbuhi tanaman yang bermanfaat bagi manusia dalam bentuk bahan pangan, sandang dan perumahan. 

Angin oleh manusia bisa dimanfaatkan energinya bagi pelayaran dan menggerakkan kincir sumber energi, atau menyebabkan terjadinya penyerbukan tanaman, sehingga hasil pembuahannya bisa dimakan manusia (lihat Az Zariyat [51] ayat 1 sampai 3).

Sedangkan, cahaya matahari merupakan sumber utama energi di permukaan bumi yang bisa diperoleh langsung melalui kehangatannya atau secara tidak langsung melalui pertumbuhan tanaman (fotosintesis) pergerakan angin dan siklus hidrologi (lihat: Az Zariyat [51] ayat 1 sampai 3).

Bahkan, energi minyak bumi yang saat ini merupakan sumber enerji yang paling banyak dipakai, berasal dari energi cahaya matahari yang ditangkap oleh organisma laut (plankton), untuk kemudian terakumulasi sebagai endapan yang kemudian berubah menjadi minyak bumi.

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan, "Dan di langit terdapat rezeki kalian" maksudnya adalah hujan yang menyebabkan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki dan terdapat pula apa yang dijanjikan kepada kalian, yakni tempat kembali, pahala, dan siksaan. Catatan mengenai hal tersebut terdapat di langit.

Sementara itu, dalam Tafsir Al Mukhtashar di bawah pengawasan Imam Masjidil Haram Syekh Shalih bin Abdullah bin Humaid dijelaskan bahwa di langit terdapat rezeki dunia dan rezeki agama bagi kalian dan padanya terdapat pahala yang dijanjikan kepada kalian di dunia dan di akhirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement