Selasa 30 Jan 2024 00:14 WIB

Menag Usul Pengiriman Dai ke UEA Ditambah

Dai berperan menguatkan persatuan bangsa.

Menag Yaqut Cholil Qoumas (kanan) saat menerima kunjungan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Foto: Antara
Menag Yaqut Cholil Qoumas (kanan) saat menerima kunjungan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis di Jakarta, Senin (29/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan agar jumlah dai dari Indonesia yang akan dikirim ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengikuti pelatihan ditambah.

"Dai-dai kita ini kompetensinya sangat baik. Satu ayat saja bisa dibahas sampai tiga jam. Kemarin sudah saya bahas bersama Dirjen Bimas Islam, ke depan jumlah pengiriman dai Indonesia ke Uni Emirates Arab bisa ditambahkan," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Pernyataan Menag Yaqut tersebut disampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis di Kantor Kemenag, Jakarta.

Kementerian Agama (Kemenag) sebelumnya telah mengirimkan 20 dai-daiyah ke UEA untuk mengikuti Daurah Tadrib Du'at di Abu Dhabi sejak 6-21 Januari 2024 lalu.

Kegiatan kerja sama dengan Pemerintah UEA tersebut dalam rangka menambah kompetensi, daya jelajah, dan pengalaman lintas budaya para dai, khususnya terkait pengembangan moderasi beragama yang dikembangkan di kedua negara. 

Menanggapi usulan Menag, Dubes RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan akan membicarakan hal tersebut ke Pemerintah UEA. 

"Saat ini sudah kembali ke Tanah Air 20 dai yang kemarin dikirim. Rencananya, setiap tiga bulan kita pilih 20 dai dari Indonesia, jadi setahun ada 80 orang. Kita akan bicarakan lagi apakah bisa ada tambahan, entah bisa jadi 30 atau 35 dai per 3 bulan," katanya. 

Di samping pengiriman dai, Dubes Husin Bagis juga menyampaikan Pemerintah UEA ingin belajar terkait pengelolaan dana haji dari Pemerintah Indonesia. 

"Setiap tahun kami memberangkatkan 6.000 orang, hanya 6.000. Dari total penduduk UEA yang jumlahnya sekitar 6 juta itu, yang penduduk aslinya hanya sekitar 2 juta, jadi mayoritas justru pendatang," kata Dubes Husin Bagis. 

Dubes juga memuji hubungan baik antara Indonesia dan UEA di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. 

"Belum pernah hubungan antara Indonesia dan UEA seerat ini. Hubungan antara Presiden Jokowi dan MBZ (Mohammed bin Zayed) sangat erat," kata Dubes Husin Bagis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement