Sabtu 27 Jan 2024 21:27 WIB

Ada Program Sembako Murah, DKPKP DKI Jakarta: Pangan Bersubsidi Tetap Berjalan

Program Sembako Murah itu akan dilakukan hingga Ramadhan dan Lebaran.

Sembako (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sembako (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI belakangan rutin menggelar kegiatan Sembako Murah yang menyediakan sejumlah komoditas dengan harga terjangkau. Setidaknya, kegiatan itu telah dilakukan di lima kelurahan selama Januari 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pelaksanaan kegiatan Sembako Murah rencananya akan dilakukan di 44 lokasi atau satu lokasi di setiap kecamatan. Berbeda dengan program Pangan Bersubsidi, Sembako Murah itu terbuka untuk warga di sekitar lokasi kegiatan. 

Baca Juga

"Kalau Pangan Bersubsidi itu untuk masyarakat tertentu, yang ada sembilan kriteria. Kalau ini, kita serahkan ke Pak Lurah," kata dia di Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (26/1/2024).

Eli, sapaan akrab Suharini Eliawati, menilai program Sembako Murah dibuat agar masyarakat umum dapat akses kemudahan mendapatkan pangan. Program itu dinilai penting, mengingat inflasi di DKI Jakarta menjadi penyumbang inflasi nasional sekitar 27 persen.

Ia menjelaskan, program Sembako Murah itu akan dilakukan hingga Ramadhan dan Lebaran. Ditargetkan, akan ada sedikitnya 22 ribu paket sembako yang dijual dengan harga murah kepada masyarakat selama program itu dilaksanakan.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah meluncurkan program Pangan Bersubsidi 2024 pada 25 Januari kemarin. Untuk program itu, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 980 miliar.

"Kalau kuota atau sasaran, masih sama. Tidak sampai sejuta. Sudah berkurang, karena ada yang naik kelas atau pindah keluar Jakarta, kemudian tidak sesuai dengan kriteria Pergub. Misalnya tidak masuk dalam DTKS," kata dia.

Dalam penyaluran program Pangan Bersubsidi, Eli mengaku sudah memberikan edukasi kepada warga untuk bisa melakukan pendaftaran secara daring. Dengan begitu, masalah antrean seperti penyaluran yang sudah-sudah dapat diminimalisasi.

"Kalau yang terdahulu, ada terdengar berita, jam 2 malam mereka harus datang, kemudian ada antrean sendal. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada lagi," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement