Senin 15 Jan 2024 23:37 WIB

Survei Terbaru Ini Ungkap Mayoritas Warga Turki Dukung Boikot Produk Terkait Israel

Gerakan boikot produk terkait Israel gencar digaungkan tak terkecuali di Turki

Rep: Mabruorh/ Red: Nashih Nashrullah
Boikot produk Israel dan pro-Israel. Gerakan boikot produk terkait Israel gencar digaungkan tak terkecuali di Turki
Foto: DBS
Boikot produk Israel dan pro-Israel. Gerakan boikot produk terkait Israel gencar digaungkan tak terkecuali di Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Gerakan global populer untuk memboikot perusahaan, merek, dan produk yang terkait dengan Israel telah menemukan dukungan sukarela yang luas di antara publik Turki. Terutama sejak negara apartheid itu terus membombardir rakyat Palestina di Gaza.

Temuan inisiatif penelitian komprehensif Areda Survey yang berbasis di Istanbul, yang melibatkan 1.752 peserta dari seluruh Turki, mengungkapkan 60,3 persen orang setuju dengan seruan untuk memboikot produk terkait Israel.

Baca Juga

Survei ini dilakukan antara 28 November dan 1 Desember 2023, menggunakan teknik CAWI (Computer-Assisted Web Interviewing), metode penelitian kuantitatif yang memanfaatkan kekuatan survei online. 

Dilansir dari TRT World, hasil survei tidak hanya menjelaskan sentimen yang lazim di Turki, tetapi juga mengungkap persepsi peserta mengenai sikap AS dan Eropa Barat terhadap hak asasi manusia. 

“Sebagai perusahaan riset, kami berhati-hati untuk mengatasi apa pun yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi agenda publik Turki secara langsung atau tidak langsung. Data yang kami kumpulkan juga sangat penting dalam interpretasi sosiologis masyarakat dan peristiwa. Setelah Israel mengebom rumah sakit di Palestina, kami mengamati bahwa reaksi publik Turki dan dunia meningkat baik di platform digital maupun di jalanan," kata Manajer umum Survei Areda, Yusuf Akin.

“Kami ingin membahas pengamatan ini dengan penelitian opini publik kami. Sebagai hasil dari penelitian kami tentang pendudukan Israel di Gaza, kami melihat bahwa orang-orang Turki sangat mendukung orang-orang Palestina," tambahnya.

Dalam bidang advokasi hak asasi manusia, 86,6 persen responden dalam Survei Areda berpendapat bahwa Amerika dan Eropa memberikan tekanan yang tidak semestinya pada Negara-negara lain, mencerminkan keyakinan bahwa dinamika geopolitik mempengaruhi wacana hak asasi manusia. 

Sebaliknya, minoritas yang berbeda, yang terdiri dari 13,4 persen, berpendapat bahwa Amerika dan Eropa menunjukkan ketulusan dan konsistensi dalam pendekatan mereka terhadap masalah hak asasi manusia.

Seluk-beluk dinamika geopolitik, sentimen publik, dan upaya advokasi berkumpul dalam penelitian ini, menawarkan gambaran perspektif bernuansa yang ada dalam masyarakat Turki, dan menggarisbawahi sifat multifaset dari wacana seputar pendudukan Israel, dan tanggapan global yang ditimbulkannya. 

Survei ini merupakan bukti dari kompleksitas yang melekat dalam menavigasi isu-isu signifikansi internasional, di mana beragam sudut pandang berpotongan dan berkontribusi untuk membentuk narasi yang lebih luas. 

Survei menunjukkan minat publik terhadap konflik meningkat setelah pemboman Israel terhadap rumah sakit Al Shifa, dan pemboman yang sedang berlangsung di tempat ibadah, sekolah, dan daerah sipil. 

Mayoritas orang Turki 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement