Kamis 11 Jan 2024 10:25 WIB

Tegangnya Pertemuan Blinken dan Abbas

Tampaknya banyak argumen dan ketidaksepakatan antara keduanya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Arsip - Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) berjabatan tangan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.
Foto: ANTARA/Anadolu/tm
Arsip - Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) berjabatan tangan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sumber-sumber mengatakan pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas berjalan cukup intens. Tampaknya banyak argumen dan ketidaksepakatan antara keduanya.

Pada Rabu (11/1/2024) Aljazirah melaporkan, salah satu poin utama perdebatan yang diangkat Abbas kepada Blinken adalah fakta dana yang seharusnya diberikan ke Otoritas Palestina masih dibekukan. Menteri Keuangan dan tokoh ultra-nasionalis Israel Bazael Smotrich mengatakan dana-dana tersebut tidak akan diserahkan ke Otoritas Palestina dan sudah dibekukan selama berbulan-bulan.

Baca Juga

Sumber-sumber mengatakan Abbas memberitahu Blinken bila ia tidak dapat menyelesaikan masalah dasar mengenai uang dan dana ini, bagaimana ia dapat membantu proses perdamaian dan jalan menuju pendirian Negara Palestina. Sementara itu Blinken ingin melihat revitalisasi Otoritas Palestina untuk mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza. Posisi yang diambil AS beberapa waktu terakhir.

Namun Israel menolak Otoritas Palestina dalam bentuknya saat ini menguasai masalah sipil di Gaza. Israel mengatakan siapa pun yang menguasai Gaza, apakah entitas Palestina, atau seperti apapun bentuknya, mereka akan tetap mengendalikan keamanan dan militer di Gaza dan bebas datang dan pergi sesukanya.

Otoritas Palestina menolak rencana Israel karena hal ini akan serupa dengan apa yang terjadi di daerah pendudukan Tepi Barat. Aljazirah dan media-media lokal melaporkan Israel menggelar serangan ke berbagai wilayah di Tepi Barat pada Selasa (10/1/2024) malam termasuk di Kota Jericho, Qalqilya, dan el-Bireh. Israel juga dilaporkan menggelar penyerbuan di Kota Azzun, Jayyous, Beitunia, Beita, Qaryut, al-Samu, Yabad,  dan Jalboun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement