Jumat 05 Jan 2024 00:08 WIB

Gejala Covid Baru Varian JN.1 Terungkap, Apa Saja?

JN.1 memiliki kemampuan untuk menjadi varian dominan di seluruh dunia.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Covid-19 (ilustrasi). Jenis gejala dan tingkat keparahan Covid-19 bergantung pada kekebalan dan kesehatan orang secara umum.
Foto: www.pixabay.com
Covid-19 (ilustrasi). Jenis gejala dan tingkat keparahan Covid-19 bergantung pada kekebalan dan kesehatan orang secara umum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 dari infeksi SARS-CoV-2 varian JN.1 telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), varian baru ini telah mengukuhkan dirinya sebagai jenis virus yang paling umum menyebar di seluruh AS.

Selain itu, kasus JN.1 juga meningkat di Inggris, China, dan India. Meskipun saat ini tidak jelas apakah infeksi JN.1 menimbulkan gejala yang berbeda dari varian lainnya, CDC menjelaskan bahwa jenis gejala dan tingkat keparahan gejala tersebut biasanya lebih bergantung pada kekebalan dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Baca Juga

Namun, bukti yang muncul menunjukkan bahwa orang-orang melaporkan gejala Covid-19 akibat varian ini sedikit berbeda. Data terbaru dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan, gejala yang paling sering dilaporkan pada pasien Covid-19 JN.1 adalah sebagai berikut:

• Hidung meler (31,1 persen)

• Batuk (22,9 persen)

• Sakit kepala (20,1 persen)

• Kelelahan (19,6 persen)

• Nyeri otot (15,8 persen)

• Sakit tenggorokan (13,2 persen)

• Sulit tidur (10,8 persen)

• Khawatir atau cemas (10,5 persen)

Meskipun gejala seperti pilek dan batuk sudah ada sejak 2020, daftar tersebut mencakup beberapa gejala tambahan baru, seperti kesulitan tidur dan kecemasan. Menariknya, hilangnya kemampuan indra pengecap dan penciuman (yang pernah menjadi tanda adanya infeksi SARS-CoV-2) kini hanya dilaporkan oleh dua hingga tiga persen orang yang terinfeksi di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement