Rabu 03 Jan 2024 23:29 WIB

Bus Bawa Rombongan Guru Tabrak Truk di Tol Ngawi, Dua Orang Meninggal

Bus diduga menabrak bagian belakang truk yang membawa muatan beton paku bumi.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP).
Foto: Antara
(ILUSTRASI) Garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI — Kecelakaan lalu lintas terjadi di kilometer (KM) 567 ruas jalan Tol Ngawi-Solo, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). Dilaporkan bus yang membawa rombongan guru menabrak truk bermuatan beton paku bumi.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ngawi AKP M Sapari menjelaskan, bus PO Restu yang mengalami kecelakaan itu membawa rombongan guru dari Malang, Jawa Timur, yang hendak berlibur ke Yogyakarta. “Rombongan guru tersebut berangkat dari Malang sebanyak tiga bus. Namun, ternyata salah satu bus mengalami kecelakaan,” kata dia.

Baca Juga

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara ini, menurut Sapari, bus yang dikemudikan sopir berinisial MB (48 tahun) diduga berupaya mendahului truk tronton. Diduga bus terlalu ke kiri, sehingga menabrak bagian belakang truk dan mengenai muatan beton paku bumi.

Akibatnya, dilaporkan sejumlah muatan beton terpelanting ke bagian depan truk, sehingga menyebabkan kabin kemudi truk hancur. “Dugaan sementara kecelakaan ini karena kelalaian dan kurang hati-hatinya sopir Bus Restu karena mungkin kurang fokus dan menyebabkan kecelakaan menghantam bagian belakang truk,” kata Sapari.

Menurut Sapari, kecelakaan itu mengakibatkan dua orang meninggal. Korban meninggal ini kernet truk berinisial DA (30), warga Mojokerto, dan kernet bus berinisial AA (23), warga Pasuruan. Korban kecelakaan dievakuasi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

Petugas gabungan dari Jasa Marga dan kepolisian sudah mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan. Petugas sempat kesulitan melakukan evakuasi karena ukuran kendaraan yang besar, serta muatan beton paku bumi. Dibutuhkan alat berat untuk melakukan evakuasi, yang berlangsung sekitar enam jam itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement