Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Petunjuk Ilahi dalam Alquran: Fondasi Kehidupan Manusia

Agama | Wednesday, 13 Dec 2023, 15:58 WIB
Dokumen inilah koran

Tulisan ini akan membahas betapa pentingnya petunjuk dalam kehidupan manusia berdasarkan ayat dari Al-Qur'an dan pandangan tentang peran petunjuk dalam mengarahkan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

Ayat Al-Qur'an yang menyatakan, "Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk" (QS. Al-Lail/92:12) merupakan pandangan agama Islam bahwa Allah sebagai pencipta manusia telah memberikan petunjuk yang jelas dalam Al-Qur'an tentang bagaimana manusia seharusnya hidup. Ini menjadi dasar pemikiran bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


Allah dalam Al-Qur'an telah memberikan petunjuk yang menyeluruh, mulai dari aqidah (keyakinan), ibadah, akhlak, muamalah, hingga hal-hal yang harus dihindari. Konsep ini menegaskan bahwa manusia tidak bisa bergantung semata pada akalnya dalam mencari petunjuk hidup. Meskipun akal manusia penting, namun masih memerlukan bimbingan yang bersumber dari petunjuk yang diberikan oleh Allah.


Dalam konteks aqidah, petunjuk yang Allah jelaskan dalam Al-Qur'an mengenai keyakinan yang benar adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis, Allah telah menjelaskan tentang tauhid (keyakinan kepada satu Allah), risalah (keyakinan kepada para rasul dan kitab suci), serta akhirat (keyakinan akan hari kiamat dan kehidupan setelahnya). Tanpa petunjuk yang jelas dari Allah, manusia mungkin akan terombang-ambing dalam mencari kebenaran dan arah yang sebenarnya.


Petunjuk dalam ibadah juga sangat penting. Allah telah memberikan aturan dan tata cara ibadah yang harus diikuti oleh umat Islam, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Tanpa petunjuk ini, manusia mungkin akan melakukan ibadah secara sembarangan atau bahkan salah, yang dapat mengurangi nilai ibadah tersebut di hadapan Allah.

Selain itu, petunjuk dalam akhlak juga ditekankan dalam Al-Qur'an. Allah memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya berperilaku terhadap dirinya sendiri, keluarga, tetangga, dan masyarakat secara umum. Hal ini mencakup aspek kesabaran, kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Tanpa petunjuk ini, manusia mungkin akan cenderung berperilaku sesuai keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan akhlak yang baik.

Dalam muamalah (hubungan antar manusia), Al-Qur'an juga memberikan petunjuk yang jelas. Mulai dari bisnis, perkawinan, hingga penyelesaian konflik, Allah telah memberikan pedoman yang harus diikuti agar interaksi sosial manusia berjalan dengan adil dan baik.

Kemudian, Allah juga memberikan petunjuk tentang hal-hal yang harus dihindari. Al-Qur'an dengan tegas melarang perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain seperti riba, maksiat, dan perilaku yang merugikan.

Adanya petunjuk yang diberikan oleh Allah dalam Al-Qur'an dan ajaran Islam menggarisbawahi pentingnya kepatuhan manusia terhadap petunjuk tersebut. Ini juga menekankan bahwa manusia memang memerlukan bimbingan dan petunjuk yang jelas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks ini, terbukti bahwa akal manusia yang sangat dihargai juga perlu disempurnakan dengan bimbingan petunjuk yang datang dari Allah. Akal manusia memiliki keterbatasan dalam memahami kebenaran secara menyeluruh dan mutlak. Karena itu, petunjuk yang diberikan oleh Allah melalui Al-Qur'an menjadi landasan yang sangat penting dalam menentukan jalan hidup yang benar dan bermanfaat bagi manusia.

Kesimpulannya, ayat dalam Al-Qur'an yang menyatakan kewajiban memberi petunjuk menegaskan bahwa Allah telah memberikan petunjuk yang jelas dan lengkap bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini memperlihatkan bahwa manusia memerlukan bimbingan yang berasal dari sumber ilahi untuk menjalani kehidupannya dengan penuh kebenaran, keadilan, dan kemanfaatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image