Selasa 05 Dec 2023 20:41 WIB

WHO: Tiap Jam Situasi di Gaza Semakin Buruk

Bantuan kemanusiaan yang mencapai Gaza terlalu sedikit.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Asap mengepul setelah ledakan di bagian utara Jalur Gaza, terlihat dari Sderot, Israel selatan, 3 Desember 2023.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Asap mengepul setelah ledakan di bagian utara Jalur Gaza, terlihat dari Sderot, Israel selatan, 3 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk dari jam ke jam. Menurutnya, semua itu diakibatkan oleh pengeboman Israel yang kian meningkat di selatan kantong Palestina di sekitar kota Khan Younis dan Rafah.

"Situasinya semakin memburuk dari jam ke jam," kata perwakilan WHO di Gaza, Richard Peeperkorn, dilansir dari Arab News, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga

"Ada pengeboman intensif yang terjadi di sekitar, termasuk di sini di daerah selatan, Khan Younis dan bahkan di Rafah,” tambahnya.

Peeperkorn mengatakan bantuan kemanusiaan yang mencapai Gaza terlalu sedikit dan mengatakan WHO sangat prihatin tentang kerentanan sistem kesehatan di kantong padat penduduk, karena lebih banyak orang bergerak lebih jauh ke selatan untuk melarikan diri dari pengeboman.

"Saya ingin membuat poin ini sangat jelas bahwa kita sedang melihat bencana kemanusiaan yang meningkat," katanya.

Peeperkorn mengatakan WHO telah mematuhi perintah Israel untuk menghapus persediaan dari gudang di Khan Younis. Dia mengatakan WHO telah diberitahu bahwa area tersebut akan kemungkinan besar menjadi area pertempuran aktif dalam beberapa hari mendatang.

"Kami ingin memastikan bahwa kami benar-benar dapat mengirimkan pasokan medis penting," katanya.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin meminta Israel untuk menarik perintah tersebut. Israel membantah meminta evakuasi gudang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement