Sabtu 02 Dec 2023 09:20 WIB

Erick Thohir Pimpin Lakpesdam NU, Gus Yahya: Kita Rancang Seperti Bappenas

Gus Yahya ingin Erick mampu memberikan energi baru bagi NU.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU. Keputusan ini disampaikan langsung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di dalam acara Pembukaan Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Jumat (1/12/2023).  

Erick meneruskan estafet posisi ketua Lakpesdam PBNU yang sebelumnya diemban KH Ulil Abshar Abdalla dan Hasanuddin Ali. Gus Yahya pun mengaku sudah meneken surat keputusan (SK) terbaru PBNU untuk mengangkat Erick sebagai motor utama pengembangan SDM NU itu. 

Baca Juga

"Saya sudah menandatangani SK baru, dan ketua Lakpesdamnya sudah berganti. Ketua Lakpesdam Erick Thohir,” kata Gus Yahya, Jumat (1/12/2023).

Sebagai salah satu kader terbaik NU, Gus Yahya ingin Erick mampu memberikan energi baru bagi NU agar mampu berbicara hingga tataran global. Erick, kata Gus Yahya, memiliki pengalaman dan kinerja profesional yang sangat baik di segala bidang. Dia berharap pengalaman dan rekam jejak Erick itu mampu mengantarkan NU mengembangkan teknokrasi di dalam tubuh organisasi yang semakin maju dan profesional.

“Karena saya mau membangun teknokrasi dalam operasi organisasional NU dan Pak Erick orang yang sangat berpengalaman, mempunyai track record kinerja yang bagus sekali dalam soal itu,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya berharap Lakpesdam di bawah kepemimpinan Erick bisa layaknya Bappenas yang merancang arah pembangunan strategis ke depan. “Saya ingin membangun Lakpesdam ini menjadi Bappenasnya PBNU. Pak Erick sudah bersedia,” ujar dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement