Rabu 15 Nov 2023 18:26 WIB

Bulog Segera Guyur Jagung Impor ke Peternak Unggas

Impor jagung dilakukan di tengah tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Friska Yolandha
Pekerja menjemur jagung di Desa Wegil, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). Sebanyak 20 ribu ton jagung pakan impor telah masuk ke Indonesia pada Rabu.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pekerja menjemur jagung di Desa Wegil, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). Sebanyak 20 ribu ton jagung pakan impor telah masuk ke Indonesia pada Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 20 ribu ton jagung pakan impor telah masuk ke Indonesia pada Rabu (15/11/2023) dari total penugasan yang diberikan sebanyak 500 ribu ton. Perum Bulog sebagai importir memastikan akan segera mendistribusikan pasokan impor kepada para peternak ayam petelur agar segera mendapatkan pasokan pakan dengan harga murah. 

Sebab, seperti diketahui, importasi jagung dilakukan lantaran tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak.

Baca Juga

“Hari ini saya pastikan langsung kedatangan kapal pertama dari Vietnam sebanyak 20 ribu ton jagung pakan. Ini merupakan kedatangan perdana dari penugasan tahap pertama sejumlah 250 ribu ton, adapun total penugasan yang diberikan kepada Bulog sebanyak 500 ribu ton,” kata Budi, dalam keterangan resminya, Rabu (15/11/2023).

Selanjutnya Budi mengatakan, jagung pakan impor ini akan segera dijual ke peternak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah untuk meredam kenaikan harga jagung pakan yang saat ini terjadi.

"Kami sudah mengantongi daftar peternak yang akan mendapat jagung pakan ini dan kami optimis dengan impor ini harga jagung pakan bisa segera turun", ungkap Budi Waseso.

Sebagaimana diketahui, importasi jagung pakan pada akhirnya menjadi keputusan pemerintah, seiring harga jagung di dalam negeri yang tidak kunjung melandai. 

Rata-rata harga jagung pakan di tingkat peternak secara nasional di atas Rp 7.000 per kilogram. Padahal, pemerintah menetapkan harga acuan penjualan (HAP) jagung pakan di tingkat peternak sebesar Rp 5.000 per kilogram.

Arief mengatakan, jagung pakan ini akan segera didistribusikan kepada para peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diterima dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Adapun, pendistribusian dilakukan oleh Bulog. 

Adapun jagung yang akan masuk pada tahap pertama ini akan digelontorkan ke para peternak di wilayah sentra seperti di Jawa Timur dan Lampung. 

Sementara itu, Arief pun menegaskan, produksi dalam negeri tetap terus menjadi prioritas dalam menyerap jagung hasil petani. Arief meminta infrastruktur Bulog seperti Corn Drying Center (CDC) disiapkan untuk menyerap hasil produk petani jagung. 

"Nomor satu tetap mengoptimalkan produksi dalam negeri. Jadi pada saat panen raya jagung pada Maret mendatang, silo-silo pengering yang ada di Bulog bisa menyerap hasil produksi petani dengan baik," ujar Arief. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement