Rabu 15 Nov 2023 07:33 WIB

Harta Hasil Korupsi Menurut Hadits Nabi Muhammad, Begini Penjelasannya

Harta hasil korupsi akan menyiksa pemiliknya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi harta hasil korupsi.
Foto: AP Photo/LM Otero
Ilustrasi harta hasil korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ghulul artinya mengambil harta milik negara untuk kepentingan pribadi secara tidak legal. Harta hasil ghulul merupakan harta khianat, yang nanti akan dipikul di hari kiamat. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 

Baca Juga

وَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

“Barang siapa yang mengambil harta khianat, maka pada hari kiamat dia akan datang membawa harta hasil khianat itu. Kemudian tiaptiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang dia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dizalimi.” (QS. ali-Imran ayat 161) 

Seperti dikutip dari buku Fiqih ASN dan Karyawan oleh Ustadz Ammi Nur Baits, Dalam banyak kesempatan, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memperingatkan umatnya agar tidak melakukan ghulul, karena akibatnya sangat menakutkan. Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau menceritakan, suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, lalu beliau menyinggung tentang ghulul, dan beliau menganggap serius masalah ghulul ini. Beliau bersabda, 

Jangan sampai saya menemui kalian yang datang di hari kiamat dalam kondisi memikul unta yang mengeluarkan suara. Lalu, dia berkata, “Ya Rasulullah, tolonglah aku...” 

Lalu, aku jawab, “Saya tidak bisa menolongmu sedikit pun. Saya telah menyampaikan semuanya kepada...” 

Jangan sampai saya menemui kalian yang datang di hari kiamat dalam kondisi memikul kuda yang mengeluarkan suara. Lalu, dia berkata, “Ya Rasulullah, tolonglah aku...” 

Lalu, aku jawab, “Saya tidak bisa menolongmu sedikit pun. Saya telah menyampaikan semuanya kepada...” 

Jangan sampai saya menemui kalian yang datang di hari kiamat dalam kondisi memikul kambing yang mengembek. Lalu, dia berkata, “Ya Rasulullah, tolonglah aku...” 

Lalu, aku jawab, “Saya tidak bisa menolongmu sedikit pun. Saya telah menyampaikan semuanya kepada...” 

Jangan sampai saya menemui kalian yang datang di hari kiamat dalam kondisi memikul budak yang berteriak. Lalu, dia berkata, “Ya Rasulullah, tolonglah aku...” Lalu, aku jawab, “Saya tidak bisa menolongmu sedikit pun. Saya telah menyampaikan semuanya kepada...” 

Jangan sampai saya menemui kalian yang datang di hari kiamat dalam kondisi memikul pakaian. Lalu, dia berkata, “Ya Rasulullah, tolonglah aku...” 

Lalu, aku jawab, “Saya tidak bisa menolongmu sedikit pun. Saya telah menyampaikan semuanya kepada...” 

Jangan sampai saya menemui kalian yang datang di hari kiamat dalam kondisi memikul benda diam, emas dan perak. Lalu, dia berkata, “Ya Rasulullah, tolonglah aku...” 

Lalu, aku jawab, “Saya tidak bisa menolongmu sedikit pun. Saya telah menyampaikan semuanya kepada...” (HR. Ahmad 9503 dan Muslim 4839) 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement