Senin 13 Nov 2023 23:28 WIB

Puluhan Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza Berisiko Jika Dipindah

Pemindahan bayi baru lahir yang sakit kritis adalah proses yang rumit dan teknis.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Ahad, 12 November 2023.
Foto: AP Photo/Dr. Marawan Abu Saada
Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Ahad, 12 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebuah organisasi bantuan, Medical Aid for Palestinians (MAP) menyatakan puluhan bayi prematur yang saat ini dirawat di rumah sakit Al-Shifa tidak dapat dipindahkan dengan aman.

Hal ini disampaikan menyusul pernyataan militer Israel bahwa mereka telah menawarkan bantuan untuk memindahkan bayi-bayi tersebut ke rumah sakit yang lebih aman. MAP menyatakan pemindahan bayi baru lahir yang sakit kritis adalah proses yang rumit dan teknis.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (12/11/2023) CEO organisasi MAP, Melanie Ward meragukan klaim Israel, dan mengatakan dia sangat prihatin dengan pemberitaan media yang tidak kritis.

“Dengan tidak adanya ambulans yang dapat menjangkau rumah sakit, khususnya rumah sakit yang memiliki keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan untuk memindahkan bayi-bayi ini, dan tidak adanya rumah sakit yang mampu menerima mereka, tidak ada indikasi bagaimana hal ini dapat dilakukan dengan aman,” kata Ward dilansir dari laman Saudi Gazette pada Senin (13/11/2023).

Ward mengatakan, satu-satunya pilihan aman untuk menyelamatkan bayi-bayi yang baru lahir tersebut adalah dengan Israel menghentikan serangan dan pengepungan terhadap Al Shifa. Kemudian mengizinkan bahan bakar untuk sampai ke rumah sakit, dan memastikan bahwa orang tua yang selamat dari bayi-bayi tersebut dapat dipertemukan kembali dengan mereka.

Sebelumnya seorang wartawan lokal, Abu Mouath turut menggambarkan situasi menyedihkan di dalam rumah sakit Al-Shifa. Dia menggambarkan situasi yang menyedihkan ketika listrik mati total dan serangan Israel semakin intensif.

"Pengeboman Israel terhadap rumah sakit dimulai Jumat pukul 21.00 dan belum berhenti. Israel telah mengepung rumah sakit, dan pengeboman terus berlanjut secara besar-besaran. Israel menargetkan bagian bedah, perawatan intensif dan pediatrik yang mengakibatkan beberapa korban tewas hingga saat ini," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement