Selasa 10 Oct 2023 23:42 WIB

Mahmoud Abbas Telepon Negara Arab, Cari Dukungan Setop Agresi Israel di Gaza

Jumlah warga Palestina yang gugur di Gaza bertambah menjadi 704 orang.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (9/10/2023) melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin negara Arab untuk menekankan pentingnya menghentikan agresi Israel di Gaza.

Menurut Kantor Berita Wafa, Abbas menelepon Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) untuk mengabarkan situasi terkini di wilayah pendudukan Palestina.

Baca Juga

Kantor Berita Arab Saudi (SPA) mengatakan selama panggilan tersebut, MBS menekankan bahwa Kerajaan melakukan segala upaya untuk melibatkan semua pihak internasional dan regional agar menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung dan mencegah penyebaran lebih jauh di wilayah tersebut.

Presiden Palestina juga menelepon Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II, dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Palestina juga melakukan percakapan dengan mitra Arabnya guna membahas dukungan politik untuk Palestina dalam menghadapi gempuran Israel.

Kelompok Palestina Hamas meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) dengan menembakkan serentetan roket dan menyusup ke Israel lewat jalur laut, darat dan udara. Hamas mengatakan serangan mendadak itu merupakan balasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan meningkatnya kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Sebagai balasannya, militer Israel meluncurkan Operation Swords of Iron terhadap Hamas di Jalur Gaza. Jumlah warga Palestina yang gugur oleh pasukan Israel di Gaza bertambah menjadi 704 orang, termasuk 143 anak dan 105 perempuan, kata Kementerian Kesehatan yang bermarkas di Gaza, Selasa pagi.

Menurutnya, jumlah korban luka juga bertambah menjadi sekitar 4.000 orang. Sementara itu, sedikitnya 900 warga Israel tewas dan lebih dari 2.600 orang lainnya terluka dalam pertempuran tersebut, demikian menurut Kementerian Kesehatan Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement