Kamis 14 Sep 2023 13:36 WIB

Kapan Awal Bulan Rabiul Awal 1445 H?

Bulan Rabiul Awal disebut juga sebagai bulan maulid.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Kapan Awal Bulan Rabiul Awal 1445 H? Foto:  Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi
Foto: .
Kapan Awal Bulan Rabiul Awal 1445 H? Foto: Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memasuki bulan Rabiul Awal dalam kalender Islam, umat Islam akan segera menyambut peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad yakni 12 Rabiul Awal atau dikenal dengan perayaan Maulid Nabi. Di dalam penanggalan Masehi, 12 Rabiul Awal 1445 H ini akan jatuh pada hari Kamis 28 September 2023.

Sementara untuk 1 Rabiul Awal 1445 akan jatuh pada tanggal 17 September 2023. Hal ini berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

Baca Juga

Memperingati Maulid Nabi adalah cara orang tua kita dan orang-orang terdahulu, untuk mengenalkan kita dan menanamkan rasa cinta kepada sosok Nabi Muhammad saw. Sehingga pada setiap kali datang hari Maulid Nabi, anak-anak akan ikut bersorak dan bersuka cita, tujuannya untuk mendapat berkah dari Allah dan Rasulullah saw.

Dikutip dari buku Jalan Damai Rasulullah karya Fuad Abdurrahman, memperingati maulid Nabi Muhammad saw merupakan media dakwah untuk memaparkan kembali sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah saw. Selain itu, mendorong agar umat Islam mencintai beliau dan mau meneladaninya, sekaligus membiasakan bershalawat untuk Nabi saw sehingga menjadi peneguh hati kaum Muslim.

Maulid Nabi juga merupakan upaya menghidupkan napak tilas perjuangan Rasulullah Saw dan menghidupkan kenangan perjuangan orang-orang saleh adalah sesuatu yang disyariatkan dalam Islam, seperti dalam ibadah haji yang menapaktilasi kehidupan Nabi Ibrahim dan istrinya, Hajar, serta putra mereka, Nabi Ismail.

Imam asy-Syafi'i yang dikutip oleh Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alwi pernah berkata, "Apa-apa yang baru (yang belum ada atau dilakukan pada masa Nabi Saw) dan bertentangan dengan Kitabullah, sunnah, ijmak, atau sumber lain yang dijadikan pegangan, adalah bid'ah yang sesat. Adapun suatu kebaikan yang baru dan tidak bertentangan dengan hal tersebut itu adalah terpuji. Termasuk ke dalam yang terpuji adalah melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw.

Maulid Nabi adalah memori kolektif kita akan perjuangan Nabi Muhammad Saw melembagakan akhlak mulia, perintah iqra dan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Tanpa kesabaran dan perjuangan Nabi Muhammad, kita mustahil bisa keluar dari zaman jahiliyah. Maka, maulid Nabi jangan direduksi hanya menjadi perdebatan tahunan masalah bid'ah atau tidak. Maulid Nabi adalah momen kita untuk kembali mengambil pelajaran dari sosok yang Allah dan Malaikat pun bershalawat kepadanya.

Mari kita tutup pembahasan maulid ini dengan ucapan Imam asy-Syafi'i juga: "Barang siapa yang mengumpulkan saudara-saudara untuk memperingati maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan, tempat, dan berbuat kebaikan untuk mereka serta ia menjadi sebab untuk dibacakannya maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama orang yang jujur, para syuhada, dan orang-orang saleh. Dan dia akan dimasukkan dalam surga Na'im.”

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement