Kamis 31 Aug 2023 00:52 WIB

Imbangi Kemajuan Teknologi, Sukabumi Dorong Penguatan Keagamaan

Penguatan keagamaan diperlukan untuk jaga keberlangsungan bangsa.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi ulama berdakwah.
Foto: Prayogi/Republika
Ilustrasi ulama berdakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi mendorong penguatan keagamaan dalam menghadapi derasnya perkembangan teknologi informasi. Hal ini mengemuka dalam acara Tasyakur dan Muhasabah dalam rangka memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI ke 78 yang digelar MUI Kota Sukabumi di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Rabu (30/8/2023).

Kegiatan tersebut itu bertujuan untuk melanjutkan perjuangan Ulama sekaligus Pahlawan Nasional asal Sukabumi KH Ahmad Sanusi. Hadir pula dalam forum tersebut Ketua MUI Kota Sukabumi KH Aab Abdullah dan Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Sukabumi KH Fathullah Mansur serta perwakilan unsur forkopimda.

Baca Juga

'' Di era revolusi industri 4.0 yang ditandai penggunaan teknologi informasi memberikan tantangan tersendiri,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami di sela-sela membuka acara tasyakur. Salah satunya warga hingga anak anak dapat mengakses informasi dari seluruh belahan dunia dan membagikannya.

Sehingga diperlukan dasar dasar penguatan agama kepada para generasi muda. Hal ini mencegah dampak negatif dari kemajuan teknologi.

Untuk menghadapinya lanjut Andri, diperlukan langkah memulainya dengan berhijrah secara utuh baik lahir batin untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain itu menguatkan konsep agama dalam pembangunan.

Langkah kali ini terang Andri, dalam rangka membangun kebersamaan untuk mewujudkan kota Sukabumi yang lebih baik dari sudut pandang agama Islam. Terutama dalam melahirkan generasi unggul yang memiliki pondasi agama yang baik.

 

 

Ketua MUI Kota Sukabumi KH Aab Abdullah mengatakan, tasyakur dan muhasabah ini dalam rangkaian peringatan HUT kemerdekaan ke-78 RI. '' Semoga dengan adanya kebersamaan ini dapat melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu seperti KH Ahmad Sanusi,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement