Kamis 24 Aug 2023 15:50 WIB

Warga Banten Kehilangan Atas Wafatnya KH Baijuri Bin H Raliudin

KH Baijuri bin H Raliudin di usia 66 tahun.

KH Baijuri bin H Raliudin
Foto: Antara
KH Baijuri bin H Raliudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Provinsi Banten kehilangan atas wafatnya KH Baijuri bin H Raliudin (66 tahun) seorang ulama kharismatik yang gigih memberikan pengetahuan agama Islam melalui ceramah, diskusi, dialog, pengajian hingga dosen perguruan tinggi.

"Kita tentu kehilangan KH Baijuri sebagai teman bekerja di Kementerian Agama, juga pengurus di MUI dan FKUB, besar jasanya untuk mengayomi umat di Banten. Kiai yang meninggal di RSUD Rangkasbitung, Selasa sore, pukul 17.30 WIB itu, meninggalkan tiga anak dan seorang istri," kata KH Ahmad Hudori di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu.

Baca Juga

KH Baijuri salah satu pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng 08 di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.

Selain itu juga menjabat Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lebak.

Ribuan warga Banten melayat dan menyolati jenazah kiai lulusan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur itu di rumah duka, kediamannya selama ini, Kampung Muhara, Kecamatan Rangkasbitung.

Kiai tanpa kenal lelah meski kerapkali menderita sakit, tetap mengayomi umat dengan memberikan pengajian yang disampaikan itu mulai kajian tafsir Alquran, fikih, tauhid, tasawuf, hingga ilmu membaca kitab gundul atau balagoh.

Bahkan, sosok KH Baijuri sangat cerdas dan luas wawasan keagamaannya, juga sebagai tempat bertanya tentang hukum-hukum agama Islam.

Sekarang, kata KH Ahmad Hudori, dirinya kehilangan sosok untuk bertanya setelah wafatnya kiai kharismatik itu.

Kiai yang pensiunan Kementerian Agama Kabupaten Lebak itu, sebelumnya tenaga pendidik di Madrasah Aliyah dan Perguruan Tinggi Wasilatul Fallah  Rangkasbitung.

Namun, setelah pensiun tetap mengabdikan diri untuk umat dengan memberikan pengajian - pengajian, ceramah, seminar, diskusi dihadiri baik masyarakat dan mahasiswa di Provinsi Banten.

Penyampaian pengajian dan ceramah KH Baijuri sangat menyejukkan dan selalu memberikan motivasi-motivasi terhadap umat untuk kemajuan bangsa dan negara.

Selain itu, juga menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman perbedaan keyakinan,suku, bahasa, budaya dan sosial.

Sebab, kata Ahmad Hudori, prinsipnya ajaran Islam itu bahagia hidup di dunia dan akhirat, sehingga perlu mengembangkan kebaikan dan kemaslahatan tanpa merusak maupun kebencian yang bisa memecah belah persatuan.

"Kita bersama KH Baijuri rutin melakukan dialog antaragama untuk membangun kedamaian dan kehormanisan sesama umat," kata Wakil FKUB Kabupaten Lebak itu.

Begitu juga Mustopa (50 tahun), warga Kabupaten Lebak, mengaku kehilangan sosok KH Baijuri sebagai mufassirin yang begitu luas pengetahuannya dalam menerangkan makna atau maksud kandungan Al Quran.

Sebab, dirinya salah satu muridnya saat duduk di MA Wasfal Rangkasbitung begitu luar biasa dalam menyampaikan kandungan dan makna Al Quran.

Beliau menyampaikan kandungan kitab suci Alquran cukup jelas dan masuk logika, seperti menerangkan surat Jumat, di mana dalam surat itu diwajibkan umat Islam bekerja keras, sebab jika tidak bekerja dipastikan akan kesulitan ekonomi.

Dan, jika kesulitan ekonomi tentu bisa mengancam keluarga kelaparan, sehingga bisa disamakan menganiaya dirinya sendiri atau dholim.

Karena itu, umat Islam harus bekerja keras untuk memenuhi ekonomi keluarga dengan cara halal, baik wujud materi barang maupun cara memperolehnya.

"Kami hingga sekarang bisa menerapkan kandungan ayat Alquran dengan kerja keras hingga diterima sebagai PNS di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lebak," katanya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan bahwa sosok KH Baijuri sebagai guru juga menyampaikan ceramah maupun pengajian bersifat membangun dan memotivasi untuk kemajuan.

"Kita tentu merasa kehilangan sosok kiai kharismatik itu," katanya saat melayat di rumah duka yang selama ini merupakan kediaman KH Baijuri.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement