Rabu 23 Aug 2023 14:37 WIB

Bacaan Istighfar Paling Utama yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad mengajarkan bacaan istighfar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Bacaan Istighfar Paling Utama yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW. Foto: Ilustrasi Taubat
Foto: Republika/Mardiah
Bacaan Istighfar Paling Utama yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW. Foto: Ilustrasi Taubat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap Muslim tentu tak lepas dari perbuatan maksiat dan tak luput dari dosa. Allah SWT membukakan pintu ampunan yang selebar-lebarnya kepada hamba tersebut selama bertaubat. Bentuk taubat yang bisa dilakukan adalah dengan mengucapkan istighfar.

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan bacaan istighfar yang paling utama untuk diucapkan oleh seorang Muslim. Bacaan istighfar ini adalah bentuk permohonan ampunan yang paling utama, paling dicintai Allah SWT, paling berpahala, dan paling besar harapan untuk diterima Allah SWT.

Baca Juga

Bacaan istighfar tersebut ada dalam Shahih Bukhari, melalui hadits yang diriwayatkan dari Syaddad bin Aus. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Jika bacaan istighfar ini diucapkan pada waktu siang hari dengan penuh keyakinan, lalu yang bersangkutan meninggal dunia di hari itu sebelum waktu sore, maka masuk golongan ahli surga. Sedangkan apabila membacanya di waktu malam hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal dunia sebelum masuk waktu pagi, maka ia juga termasuk golongan ahli surga."

Bunyi hadits lengkapnya sebagai berikut:

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ الْعَدَوِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Adapun bacaan istighfar paling utama sesuai sunnah Nabi SAW yang bisa Anda baca, yang didasarkan pada hadits tersebut, yakni sebagai berikut:

 اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin:

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta kholaqtani wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu a'uudzu bika min syarri maa shona'tu abuu'u laka bi ni'matika 'alayya wa abuu'u laka bi dzanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta.

Terjemahan:

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari)

Dalam bacaaan istighfar tersebut, ada lafadz yang berarti "aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku". Artinya, ketidaktaatan seorang hamba yang telah dilakukan bukan untuk mengingkari nikmat Allah yang diberikan kepadanya, melainkan karena nafsu dan ketidaktahuannya.

Sumber:

https://www.dorar.net/hadith/sharh/9077

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement