Selasa 01 Aug 2023 23:53 WIB

OKI Serukan Hentikan Hubungan dengan Negera Pembakar Alquran

Terjadi pembakaran Alquran di sejumlah negara.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Protes terhadap pembakaran Alquran.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Protes terhadap pembakaran Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH — Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mendesak negara-negara anggotanya pada hari Senin (31/7/2023) untuk mengambil tindakan terhadap negara-negara yang mengizinkan pembakaran atau penodaan Alquran di depan umum, termasuk penarikan duta besar.

Kelompok yang berbasis di Arab Saudi membuat panggilan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan online darurat para menteri luar negerinya untuk membahas insiden baru-baru ini, di mana kitab suci umat Islam dibakar dan dirusak saat protes yang diizinkan secara resmi di Swedia dan Denmark.

Baca Juga

“57 negara anggota organisasi harus mempertimbangkan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang diperlukan yang mereka anggap tepat dalam hubungan mereka dengan Swedia, Denmark, dan negara-negara lain yang mengizinkan insiden semacam itu, termasuk memanggil kembali duta besar mereka,” kata pernyataan itu dilansir dari Ahram Online pada Selasa (1/8/2023).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri baik Swedia maupun Denmark sama-sama menghubungi OKI ketika organisasi Islam Internasional itu menggelar rapat darurat menanggapi insiden berulang pembakaran Alquran. Kedua negara itu berkomitmen akan membahas kembali masalah tersebut di negaranya.

Tanggapan itu justru membuat kecewa anggota OKI, karena baik Swedia dan Denmark seolah tidak menganggap serius insiden pembakaran Alquran. 

Sumber:

https://english.ahram.org.eg/NewsContent/2/8/505803/World/Region/OIC-calls-for-downgrading-ties-with-countries-allo.aspx

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement