Sabtu 29 Jul 2023 15:52 WIB

Piala Dunia 2022 Bantu Qatar Airways Cetak Laba Rp 18 Triliun

Piala Dunia 2022 membawa lebih dari 1,4 juta orang ke Qatar.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pessawat Qatar Airways (ilustrasi)
Foto: AP/Jeff Chiu
Pessawat Qatar Airways (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan internasional Qatar Airways telah melaporkan keuntungan yang signifikan tahun ini. Piala Dunia salah satu yang memberikan pemasukan besar untuk Qatar Airways.

International Airlines Group (IAG), yang meliputi Aer Lingus dan British Airways, mengumumkan rekor keuntungan sekitar 1,4 miliar USD atau sekira Rp 21 triliun untuk paruh pertama tahun ini. CEO IAG Luis Gallego mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa grup ini menargetkan untuk kembali ke kapasitas sebelum pandemi pada akhir tahun.

Baca Juga

"Permintaan pelanggan tetap kuat di seluruh Grup, terutama untuk perjalanan liburan, dengan sekitar 80 persen dari pendapatan penumpang untuk kuartal ketiga telah dipesan. Dan maskapai kami telah menyiapkan rencana untuk mendukung operasional selama periode musim panas yang sibuk," tambahnya.

Sementara itu, AirFrance-KLM Group melaporkan pendapatan lebih dari 8 miliar dolar AS atau sekira Rp 121 triliun untuk kuartal kedua, naik hampir satu miliar dolar dari tahun lalu "terlepas dari konteks inflasi".

"Saya sangat senang melihat situasi di bandara-bandara jauh lebih baik, termasuk di hub KLM di Bandara Schiphol Amsterdam," kata CEO Benjamin Smith dalam sebuah pernyataan dikutip dari Daily Mirror.

"Musim ini merupakan uji coba untuk tahun 2024, ketika Prancis akan menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade, di mana Air France merupakan mitra resmi."

Jika kinerja Qatar Airways baru-baru ini menjadi indikasi, Olimpiade 2024 akan menguntungkan Air France-KLM. Qatar Airways melaporkan laba sebesar 1,2 miliar USD atau sekira Rp 18 Triliun untuk tahun fiskal yang lalu, yang disebabkan oleh kinerja yang kuat dari Piala Dunia FIFA pada bulan Desember.

Menjelang turnamen tersebut, banyak pertanyaan yang muncul mengenai apakah negara kecil dengan populasi hanya tiga juta jiwa ini memiliki infrastruktur untuk menjadi tuan rumah turnamen internasional. Namun setelah memenangkan penawarannya, Qatar menginvestasikan sekitar 220 miliar dolar AS atau sekira Rp 3.323 triliun untuk mengembangkan sistem transit baru dan pembangunan perumahan untuk mengakomodasi penonton internasional. Usaha ini sukses, dengan penjualan tiket turnamen putaran pertama yang melampaui tiga juta, menurut FIFA.

Dalam laporannya, Qatar Airways mengatakan bahwa, selama Piala Dunia 2022, perusahaan mengoperasikan sekitar 140.000 penerbangan untuk membawa lebih dari 1,4 juta orang ke Qatar.

"Profitabilitas telah didorong oleh peningkatan 100 persen dalam pendapatan penumpang pada tahun lalu," kata Chief Executive grup Akbar Al Baker dalam sebuah pernyataan.

"Kami mempertahankan posisi kami sebagai maskapai penerbangan pilihan bagi jutaan penumpang di seluruh dunia dan tim kami mengangkut 31,7 juta penumpang, yang merupakan peningkatan 71 persen dari tahun lalu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement