Kamis 20 Jul 2023 19:59 WIB

Cara Newcastle United Hindari FFP; Korbankan Pemain Terbaik

Ini menjadi cara yang esktrem bagi Newcastle United.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Newcastle United Allan Saint-Maximin mencetak gol pertama timnya dalam pertandingan Liga Inggris antara Wolverhampton Wanderers dan Newcastle United di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Ahad, 28 Agustus 2022.
Foto: Jacob King/PA via AP
Pemain Newcastle United Allan Saint-Maximin mencetak gol pertama timnya dalam pertandingan Liga Inggris antara Wolverhampton Wanderers dan Newcastle United di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Ahad, 28 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Pelatih Newcastle United, Eddie Howe, mengungkapkan, sudah ada pembicaraan dengan klub lain terkait kemungkinan kepindahan Allan Saint-Maximin. Melepas winger asal Prancis itu, ujar Howe, menjadi salah satu upaya The Magpies untuk terhindar dari potensi sanksi terkait Financial Fair Play (FFP).

Sejak resmi menjadi milik lembaga investasi milik Pemerintah Arab Saudi (PIF) pada 2021, Newcastle United memang telah menggolontorkan dana sekitar 250 juta poundsterling untuk mendatangkan pemain baru. Teranyar, The Mapgies merekrut Sandro Tonalli dari AC Milan dengan nilai transfer mencapai 55 juta poundsterling.

Baca Juga

Sebelumnya, The Magpies juga telah mendatangkan Bruno Guimaraes, Anthony Gordon, dan Alexander Isak. Perekrutan Isak dari Real Sociedad pada Agustus 2022, yang mencapai 63 juta poundsterling, tercatat menjadi pembelian pemain termahal yang pernah dilakukan The Magpies dalam sejarah klub tersebut.

Namun, dengan gelontoran dana transfer tersebut, The Magpies dibayang-bayangi sanksi FFP apabila tidak mampu menyeimbangkan neraca keuangan. Alhasil, opsi melepas Saint-Maximin diambil demi bisa menyeimbangkan neraca keuangan, terutama pemasukan dari penjualan pemain.

Meski masih berharap bisa bekerjasama dengan winger berusia 26 tahun itu, Howe mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pelatih asal Inggris itu pun harus rela melepas Saint-Maximin. Bahkan, The Magpies telah melakukan pembicaraan dengan klub lain soal kemungkinan kepindahan Saint-Maximin.

''Saint-Maximin? Pembicaraan tengah berlangsung. Dengan adanya FFP, kami harus melakukan pertukaran. Jika tidak, maka kami akan berada dalam situasi sulit. Saya sebenarnya tidak mau kehilangan dia. FFP memaksa kami dalam level tertentu. Sepertinya kepindahan itu akan terjadi. Hal ini harus terjadi apabila klub ini mau tumbuh,'' ujar Howe seperti dilansir Sports Mole, Kamis (20/7/2023).

Sebelumnya, mantan winger Nice itu sempat disebut-sebut tengah menjadi incaran Al Ahli. Klub asal Arab Saudi itu bahkan dilaporkan sudah melakukan negosiasi dengan The Magpies. Dengan sisa kontrak Saint-Maximin hingga 2026, The Magpies berharap bisa mendapatkan kucuran dana segar dari penjualan pemain tersebut.

Saint-Maximin sebenarnya menjadi andalan di lini serang The Magpies sejak direkrut dari Nice pada 2019 silam. Pemain berusia 26 tahun itu pun menyumbang satu gol saat The Magpies membungkam Gateshead, 3-2, di laga pramusim, akhir pekan lalu. 

Namun, Saint-Maximin tidak disertakan dalam skuad The Magpies kala menghadapi Glasgow Rangers, awal pekan ini. Absennya Saint-Maximin di laga yang berujung dengan kemenangan, 2-1, tersebut itu pun kian memanaskan rumor kepergian eks winger AS Monaco tersebut dari Stadion James Park.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement