Kamis 15 Jun 2023 00:05 WIB

Mengapa Norwegia Disebut Negara Tercepat Beralih ke Mobil Listrik?

Tahun lalu penjualan mobil di Norwegia 80 persennya adalah mobil listrik.

Suasana di kota Oslo ibu kota Norwegia banyak warganya berjalan kaki. Udara di Oslo sangat bersih karena mobil di kota tersebut sebagian besar adalah mobil listrik.
Foto: Republika/Firkah Fansuri
Suasana di kota Oslo ibu kota Norwegia banyak warganya berjalan kaki. Udara di Oslo sangat bersih karena mobil di kota tersebut sebagian besar adalah mobil listrik.

REPUBLIKA.CO.ID,Penjualan mobil listrik (EV) di seluruh Uni Eropa tahun lalu (hingga September) tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Norwegia. Di Uni Eropa mobil listrik yang terjual hanya 8,6 persen dari total penjualan mobil. Sementara di Norwegia, penjualan mobil listrik mencapai 80 persen.

Menurut laporan The New York Times , sekitar 80 persen mobil baru yang dijual di Norwegia tahun 2022 dioperasikan dengan baterai. Sedangkan menurut CBS sebanyak 138.265 mobil listrik baru terjual di Norwegia tahun lalu.

Baca Juga

Popularitas EV yang luar biasa adalah bagian dari cita-cita Norwegia agar semua kendaraannya menjadi nol emisi pada tahun 2025. Tahun itu juga Norwegia akan mengakhiri penjualan mobil bermesin pembakaran internal.

Negara ini telah berusaha keras untuk mempromosikan penjualan mobil listrik di mana kendaraan dibuat dengan bebas pajak, dan pemilik EV dikenai tarif lebih rendah untuk tol dan parkir umum.

Persoalan pengisian daya baterai  dan masa tunggu pengisian yang lama sempat memunculkan masalah,  namun peralihan ini telah membawa banyak keuntungan tanpa konsekuensi yang mengerikan. Keadaan ini telah memaksa seluruh produsen otomotif mengatur ulang strateginya di negara itu, dengan Tesla mengambil posisi teratas sebagai merek EV paling populer di negara ini.

Di sisi lingkungan, persentase polusi  di Oslo, ibu kota Norwegia, telah turun 30 persen sejak 2009. Namun, negara tersebut belum melihat tingkat pengangguran yang besar di kalangan pekerja SPBU, dan jaringan listrik tetap utuh. Tingkat nitrogen oksida - produk sampingan dari pembakaran gas dan solar yang menyebabkan asma dan penyakit lainnya - telah menurun secara signifikan.

“Kami hampir menyelesaikan masalah NOx [nitro oksida],” kata Tobias Wolf, kepala insinyur kualitas udara Oslo, kepada The New York Times.

Norwegia telah mewujudkan rencananya untuk membuat EV sebanyak 50 persen  dari penjualan mobil baru negara itu pada tahun 2019, suatu prestasi yang ingin dicapai Amerika Serikat pada tahun 2030. Negara ini juga telah menyubsidi pembangunan pengisian baterai cepat.

“Pesan kami ke seluruh dunia sangat jelas: Sekarang tidak ada alasan untuk polusi mesin pembakaran internal yang tidak perlu ketika krisis iklim sangat mendesak untuk diselesaikan,” kata Christina Bu, sekretaris jenderal Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia. dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh CBS.

sumber : thecooldown.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement