Ahad 11 Jun 2023 11:40 WIB

Gagalkan Peluang Emas Inter Milan, Lukaku Kembali Jadi Sasaran Rasialisme

Lukaku baru saja mendeklarasikan bentuk perlawan dari tindakan rasialisme.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Agus raharjo
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku memberi isyarat setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara Juventus dan Inter Milan, di Stadion Allianz, di Turin, Italia, Rabu (5/4/2023) dini hari.
Foto: Fabio Ferrari/LaPresse via AP
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku memberi isyarat setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara Juventus dan Inter Milan, di Stadion Allianz, di Turin, Italia, Rabu (5/4/2023) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penyerang Inter Milan Romelu Lukaku menjadi korban pelecehan rasialisme secara daring setelah laga melawan Manchester City di final Liga Champions 2022/2023. Lukaku tampil sebagai pemain pengganti pada pertandingan tersebut.

Inter harus menelan pil pahit setelah menyerah 0-1 dari Manchester City pada final Liga Champions, yang berlangsung di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki, Ahad (11/6/2023).

Baca Juga

Lukaku masuk pada interval kedua saat timnya tertinggal 0-1 lewat gol gelandang bertahan City, Rodri pada menit ke-68. Namun, insiden terjadi tepat lima menit berselang dari gol the Citizens.

Insiden pemain pinjaman dari Chelsea itu ternyata mendapat kritikan miring dari para netizen pun pecinta sepak bola Eropa. Pada momen tersebut Inter sejatinya berpeluang menyamakan kedudukan. Melalui tandukan Federico Dimarco bola membentur tiang yang kembali menembak langsung ke arah gawang tanpa kawal.

Sialnya, arah bola justru membentur badan rekan setim yakni Lukaku yang berdiri tepat di depan Di Marco. Alhasil, bola langsung dibuang oleh bek Manchester City.

Terlepas dari apa yang terjadi di lapangan, pelecehan rasialis yang dikirim ke Instagram benar-benar tidak dapat diterima, dengan komentar buruk mengalir di postingan terbarunya.

Ironisnya adalah Lukaku baru saja mendeklarasikan bentuk perlawan dari tindakan rasialisme ketika menjadi sasaran pada pertandingan Coppa italia melawan Juventus beberapa bulan lalu.

Lukaku berbicara kepada The Mirror tentang masalah yang sedang berlangsung dalam sepak bola dan mengatakan hal-hal perlu diubah di puncak klub, negara, dan permainan, seperti yang telah dilakukan di Belgia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement