Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Bea Cukai Magelang Gagalkan Penjualan Ribuan Batang Rokok Ilegal

Selasa 06 Jun 2023 17:18 WIB

Red: Gita Amanda

Bea Cukai Magelang berhasil gagalkan transaksi rokok ilegal di Kecamatan Mertoyudan.

Bea Cukai Magelang berhasil gagalkan transaksi rokok ilegal di Kecamatan Mertoyudan.

Foto: Bea Cukai
Barang bukti penindakan berupa rokok jenis SPM dengan jumlah 2.000 batang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Bea Cukai Magelang berhasil gagalkan transaksi rokok ilegal di Kecamatan Mertoyudan. Penindakan ini berawal dari informasi masyarakat terkait adanya dugaan transaksi penjualan barang kena cukai (BKC) berupa rokok jenis sigaret putih mesin (SPM) di area pom bensin Pertamina Candi Mas Magelang.

Saat itu tim sedang melakukan patroli dan surveillance petugas menemukan kegiatan mencurigakan dan memeriksa dua orang yang terindikasi sedang melakukan transaksi penjualan rokok ilegal tersebut. Barang bukti penindakan berupa rokok jenis SPM dengan jumlah 2.000 batang. 

Baca Juga

Adapun potensi kerugian negara dari cukai, PPN dan pajak rokok mencapai Rp 1.797.690. “Bea Cukai Magelang berhasil mengamankan sejumlah rokok ilegal yang akan beredar di masyarakat,” jelas Heru Prayitno, Kepala Kantor Bea Cukai Magelang.

“Perlu kami ingatkan juga bahwa telah berlaku Undang-undang Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan” tambah Batran. “Dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, dapat dikenakan pidana denda sebesar 3 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar pada saat penelitian di Bea Cukai,” tambah Heru dalam siaran persnya.

Seiring naiknya tarif cukai hasil tembakau, ternyata diikuti dengan naiknya peredaran rokok ilegal. Berdasarkan hasil survei Universitas Gadjah Mada, pada tahun 2021 peredaran rokok ilegal berada pada angka 3,04 persen. Namun, pada tahun 2022 peredaran rokok ilegal meningkat menjadi 5,30 persen. Gencarnya kegiatan operasi Gempur Rokok Ilegal diharapkan akan mampu menekan peredarannya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler