REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai organisasi kemanusiaan global, Human Initiative memberikan dampak positif kepada 692,841 penerima manfaat sepanjang 2022.
Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati mengatakan, capaian tersebut patut disyukuri mengingat adanya tantangan pandemi Covid-19 sepanjang dua tahun terakhir. Namun demikian capaian yang sesungguhnya, kata dia, bukanlah dari jumlah penerima manfaat saja.
"Alhamdulillah dengan bertambahnya dukungan dari masyarakat, pastinya akan juga bertambah terhadap penerima manfaatnya. Sekarang fokus kami adalah bukan hanya pada penambahan penerima manfaat, tapi justru ada peningkatan kualitas hidup," kata Tommy kepada Republika dalam agenda Peluncuran Annual Report Human Initiative, Kamis (13/4/2023) lalu.
Dia menjelaskan terdapat beberapa level peningkatan kualitas hidup yang ditargetkan dari level 1 hingga 5. Pada level keempat dan kelima, kata dia, diharapkan para penerima manfaat sudah dalam posisi mandiri dan berdaya.
Dia menjelaskan bahwa melandainya kasus Covid-19 pada 2022 menjadi kesempatan Human Initiative untuk mengambil peran dan bergerak memulihkan kembali membangun kesejahteraan manusia. Dia menjelaskan bahwa tantangan kemanusiaan dalam segala sektor telah meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia.
Peristiwa yang dihadapi dunia mulai dari bencana alam dan non-alam seperti Pandemi Covid-19, hingga perang yang terjadi pada tingkatan global masih terjadi. Sehingga hal ini, kata dia, menjadi sinyal bahwa setiap individu harus terus berjuang membantu masyarakat yang membutuhkan.
Adapun aksi-aksi kemanusiaan yang dilakukan Human Initiative ini terangkum dalam Annual Report 2022 sebagai momentum meningkatkan akuntabilitas yang secara resmi telah diluncurkan. Berdasarkan catatannya, sebanyak 692,841 telah menerima manfaat di 4,672 lokasi, dengan implementasi proyek sebanyak 3.281 yang terletak di 27 provinsi dan juga tujuh negara.
General Manager Organisation Development of Human Initiative Ade Putri Maysaroh mengatakan, pengalaman selama 2022 menjadikan Human Initiative untuk berupaya terus tumbuh menjadi lebih baik. Untuk itu laporan tahun yang diluncurkan tersebut pun menjadi bagian dari tanggung jawab yang harus dilaporkan dari kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan selama 2022 kepada masyarakat.
"Pada tahun 2022, banyak sekali tantangan yang kami hadapi, belum lagi pandemi juga belum selesai seluruhnya. Maka pada fase itu kami mengajak untuk bergandengan tangan dan saling berkolaborasi," ungkap dia.
Vice President Resources of Human Initiative Rully Barlian Thamrin mengatakan, sejumlah program pada 2022 telah dilakukan. Termasuk program infrastruktur yang masih mendominasi. Di mana terdapat 1,750 fasilitas umum telah terbangun di 1,622 titik lokasi.
Berdasarkan catatannya, program kemanusiaan untuk anak terbangi menjadi beberapa ha. Yakni sebanyak 13 children learning center yang telah terbangun, 29,157 yatim dhuafa binaan, anak pengungsi sebanyak 542 di empat titik lokasi, dan OTA sebanyak 2,013 anak di 387 lokasi.
Sedangkan dalam program pemberdayaan, terdapat 106 produk binaan Human Initiative dengan 44 kelompok UMKM di 20 provinsi. Dalam program kebencanaan, terdapat 292 respon aksi kemanusiaan dengan 305 program disaster management.
"Saat ini kami dalam proses audit, kami kejar terus sebagai bagian dari tanggung jawab kami kepada masyarakat," ujar dia.
Dia juga menjabarkan tentang program kerelawanan. Di mana dalam program tersebut terdapat 52 pelatihan selama 2022, dengan melibakan 527 orang volunteer dalam 123 event. Dia berharap Human Initiative dapat semakin berkembang baik di Indonesia maupun di dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
