Jumat 14 Apr 2023 03:00 WIB

Varian Arcturus Munculkan Gejala Covid-19 yang Berbeda

Varian arcturus telah masuk Indonesia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Varian arcturus dapat memunculkan gejala Covid-19 yang berbeda dengan subvarian omicron lainnya.
Foto: Dok Republika
Varian arcturus dapat memunculkan gejala Covid-19 yang berbeda dengan subvarian omicron lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada akhir Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan arcturus sebagai varian dalam pemantauan sekaligus yang paling menular. Tampaknya, varian baru ini memunculkan gejala baru pada anak-anak, gejala yang jarang terpicu oleh subvarian omicron lainnya.

Dijuluki sebagai arcturus, XBB.1.16 memicu lonjakan di banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Singapura, dan Australia. Indonesia pun telah mencatat dua kasus Covid-19 akibat infeksi arcturus. Kedua pasien dinyatakan telah sembuh.

Baca Juga

Pimpinan teknis Covid-19 untuk WHO Maria Van Kerkhove mengatakan XBB.1.16 dianggap sebagai varian yang sedang diperhatikan oleh badan kesehatan dunia. Arcturus tengah mendominasi kasus Covid-19 di India.

Dokter anak dan mantan kepala Komite Imunisasi Akademi Pediatri India Vipin Vashishtha mengatakan gejala varian tersebut meliputi demam tinggi, batuk, dan konjungtivitis atau mata merah gatal. Sementara itu, ahli epidemiologi di RTI International Richard Reithinger menyebut mungkin terlalu dini mengatakan rangkaian gejala virus benar-benar telah berubah.

"Konjungtivitis sebelumnya telah dilaporkan sebagai gejala Covid-19," kata Reithinger, dikutip Hindustan Times, Kamis (13/4/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement