Senin 06 Mar 2023 19:13 WIB

Rakyat Suriah Menantikan Bantuan Rakyat Indonesia

Bantuan NGO asing sulit tembus ke Suriah.

Air limbah mengalir di antara tempat penampungan pengungsi Suriah di kamp Kalbeet, Idlib utara, 29 Oktober 2022 (dikeluarkan 01 November 2022). Menurut angka yang dikeluarkan pada 30 Oktober oleh Early Warning, Alert and Response Network (EWARN), yaitu pengawasan dan pemantauan penyakit epidemiologi di daerah yang terkena dampak di luar kendali rezim Suriah, total empat kematian, 216 sampel positif dan 4.970 kasus dugaan kolera dilaporkan di barat laut Suriah. UNICEF pada bulan Oktober memperingatkan bahwa epidemi di Suriah telah meninggalkan lebih dari 20.000 kasus yang dicurigai dengan diare akut dan 75 kematian terkait kolera sejak dimulai. Ketergantungan pada air yang tidak aman meningkatkan risiko tertular penyakit yang ditularkan melalui air, laporan tersebut menambahkan. UNICEF mengajukan permohonan 40,5 juta dolar AS untuk memperluas tanggap darurat kolera di Suriah dan Lebanon saja, dengan tujuan untuk mendukung kesehatan, air, kebersihan dan sanitasi, komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dalam tiga bulan ke depan.
Foto: EPA-EFE/YAHYA NEMAH
Air limbah mengalir di antara tempat penampungan pengungsi Suriah di kamp Kalbeet, Idlib utara, 29 Oktober 2022 (dikeluarkan 01 November 2022). Menurut angka yang dikeluarkan pada 30 Oktober oleh Early Warning, Alert and Response Network (EWARN), yaitu pengawasan dan pemantauan penyakit epidemiologi di daerah yang terkena dampak di luar kendali rezim Suriah, total empat kematian, 216 sampel positif dan 4.970 kasus dugaan kolera dilaporkan di barat laut Suriah. UNICEF pada bulan Oktober memperingatkan bahwa epidemi di Suriah telah meninggalkan lebih dari 20.000 kasus yang dicurigai dengan diare akut dan 75 kematian terkait kolera sejak dimulai. Ketergantungan pada air yang tidak aman meningkatkan risiko tertular penyakit yang ditularkan melalui air, laporan tersebut menambahkan. UNICEF mengajukan permohonan 40,5 juta dolar AS untuk memperluas tanggap darurat kolera di Suriah dan Lebanon saja, dengan tujuan untuk mendukung kesehatan, air, kebersihan dan sanitasi, komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dalam tiga bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad, menyatakan bahwa rakyat Suriah menantikan bantuan rakyat Indonesia. Hal ini disampaikan usai menerima laporan dari Tim Medis MER-C yang telah menunaikan misi kemanusiaan di Turki dan Suriah pada 12 Februari - 3 Maret 2023.

Sarbini mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah mempercayakan donasinya bagi korban gempa di Turki dan Suriah melalui MER-C. MER-C mengucapkan terima kasih kepada donatur dan masyarakat Indonesia atas kepercayaan dan bantuan yang telah diberikan untuk korban gempa bumi di Turki dan Suriah melalui MER-C.

Baca Juga

"Terima kasih juga kami sampaikan kepada pemerintah Indonesia, pemerintah Turki maupun pemerintah Suriah serta semua pihak yang telah membantu dan memfasilitasi tim MER-C di lapangan sehingga misi kemanusiaan ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya,” kata Sarbini melalui pesan tertulis kepada Republika, Senin (6/3/2023).

Sarbini menjelaskan, bantuan tahap awal dari rakyat Indonesia telah disalurkan oleh MER-C dengan mengirimkan total enam relawan medis dan satu jurnalis kedua negara yang diguncang bencana gempa dahsyat di Turki bagian selatan dan Suriah bagian utara.  

Dengan lama misi hampir tiga minggu, Tim MER-C telah mengunjungi wilayah terdampak gempa di Turki, yaitu Adana, Kahramanmaras dan Hatay. Di sini, tim memberikan bantuan dalam bentuk makanan dan kebutuhan logistic bagi para korban yang tinggal di tenda-tenda penampungan sementara.

Sarbini menerangkan, dari Turki, dengan izin visa yang ada, Tim MER-C melanjutkan perjalanan kemanusiaan ke Suriah melalui Damaskus. Tim mendatangi dua wilayah terdampak gempa terparah di Suriah, yaitu di Aleppo dan Latakia. Di negara ini, tim menyalurkan bantuan berupa peralatan bedah, medis, bahan habis pakai, obat-obatan anastesi dan obat-obatan umum untuk mendukung sektor kesehatan di Suriah dalam menangani warga korban gempa.

“Kami berharap bantuan tahap awal yang diberikan ini berkah dan bermanfaat untuk menguatkan hubungan baik Indonesia dengan Turki dan Suriah,” ujar Sarbini.

MER-C menyampaikan, khusus untuk Suriah, dari laporan tim yang baru menyelesaikan tugas di sana, mereka mengharapkan dan menantikan bantuan lanjutan dari Indonesia. Mereka kesulitan akibat perang yang lama ditambah dengan bencana alam.

"Bantuan NGO asing yang sulit masuk ke Suriah karena situasi dan kondisi yang ada, maka bisa masuknya MER-C sebagai NGO Indonesia secara resmi ke Suriah diharapkan Indonesia bisa memberikan bantuan jangka panjang bagi Suriah," kata Sarbini.

 

sumber : Fuji E Permana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement