Selasa 14 Feb 2023 08:17 WIB

Ini Pentingnya Pembiasaan Literasi di kalangan Murid dan Guru Sekolah Dasar

Literasi di kalangan murid-murid & guru-gurunya dinilai masih minim.

Sharing Session literasi bersama Ikapi di SDN Kranji 1, Rabu (8/2).
Foto: Dok Ikapi
Sharing Session literasi bersama Ikapi di SDN Kranji 1, Rabu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagaimana membiasakan literasi pada anak-anak? Tema ini menjadi menarik minat  di lingkungan sekolah dasar (SD) dengan mengundang pelaku penerbitan di Ikapi DKI Jakarta. SDN Kranji 1 Kota Bekasi yg secara geografis berbatasan langsung dengan Ibu kota Jakarta memiliki keprihatinan akan kekurangan literasi di kalangan murid-murid & guru-gurunya. 

Pada Rabu (8/2) pagi dua orang pengurus Ikapi DKI Jakarta yang diwakili oleh Sekretaris Husni Kamil dan Bidang Diklat Tatang T. Sundesyah diundang oleh Ibu Anita, Guru SD Kranji 1, menjadi narasumber dalam sharing sesion di hadapan murid-murid dan guru-guru SDN Kranji 1.

Baca Juga

Diawali pembukaan oleh Kepala Sekolah SDN Kranji 1, Ibu  Rina Komalawati, dilanjutkan pemaparan dari Husni Kamil yang memaparkan  bahwa tokoh-tokoh dunia, juga para youtuber yg telah akrab di kalangan anak muda sekarang ini, sebutlah Raditya Dika, Atta Halilintar tak bisa dilepaskan sari kegandrungan mereka membaca. Mereka adalah orang-orang yang melek literasi. Bagaimana mereka bisa membuat konten kalau tidak memiliki asupan yang bergizi. Yakni banyak membaca, baik melalui buku-buku cetak maupun digital. Karena kegiatan bisa menulis itu diawali dari membaca.

Buat para guru Husni dan Tatang memberikan kiat-kiatnya dengan membuat kebiasaan membaca di kalangan murid, juga guru-gurunya. Buatlah tabel yg memuat judul buku, pengarang/penulis, penerbit, jumlah halaman, isi buku, dan pertanyaan ats bagian buku yang dibacanya itu. Tabel itu harus diisi setiap hari, dan setiap minggu disetorkan, lalu dibuat sessi story telling, baik bagi murid-murid, juga guru-gurunya

Dengan adanya kegiatan tersebut, dan dipantau secara rutin membaca akan menjadi kebiasaan. Malah murid-murid itu nantinya akan menagih kepada guru atau sekolah buku untuk dibaca.

Sharing session itu berlangsung dalam dua sesi. Pertama dilakukan untuk murid-murid kelas 4 hingga kelas 6 SD yang didampingi oleh guru-gurunya. Kemudian sesi khusus untuk guru-gurunya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement