Kamis 09 Feb 2023 18:14 WIB

Disdagin Kota Bandung akan Kucurkan 360 Liter Minyakita ke Tiga Pasar

Hingga saat ini permintaan Minyakita di pasaran terus meningkat.  

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kiri) dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah (kanan) meninjau ketersediaan minyak goreng.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kiri) dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah (kanan) meninjau ketersediaan minyak goreng.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Perdagangan mengungkapkan temuan 500 ton atau 555 ribu liter Minyakita yang menumpuk di gudang PT Bina Karya Prima. Tumpukan minyak tersebut  rencananya akan didistribusikan ke empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Elly Wasliah mengatakan, Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan kucuran Minyakita selama satu setengah bulan mendatang. Elly menambahkan, per bulannya, akan ada sebanyak 30 karton Minyakita yang akan didistribusikan ketiga pasar besar di Kota Bandung. 

“Akan distribusikan 30 karton atau 360 liter per bulan, jd kami sedang mendata pedagang yang ada di tiga pasar itu, ada Pasar Kosambi, Pasar Sederhana dan Pasar Kiaracondong,” papar Elly seusai menghadiri program Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika Kota Bandung, Kamis (9/2/2023).  

Pendistribusian minyak subsidi ini, kata Elly, menjadi angin segar bagi masyarakat yang banyak mengeluhkan kelangkaan minyak curah botolan tersebut. Dia juga mengakui bahwa hingga saat ini permintaan Minyakita di pasaran terus meningkat, sedangkan berdasarkan hasil monitoring ke dua distrbutor MinyaKita di Kota Bandung, pasokan Minyakita sudah terhenti sejak Januari lalu. 

 

“Yang masih terima itu indomarco biasanya dapat 1,5 juta liter normalnya, tapi Desember turun 800 ribu liter dan Januari 300 ribu liter. Jadi ada penurunan pasokan,” ungkap Elly.  

Dia menambahkan, Disdagin Kota Bandung juga telah melalukan rapat bersama Kementerian Perdagangan. Para produsen minyak goreng diminta menambahkan stok dari 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan untuk kebutuhan persiapan jelang Ramadan dan Idulfitri, paparnya. 

 "Langkah-langkah yang akan dilakukan yakni monitoring setiap Senin dan Kamis di 8 pasar tradisional dan 8 toko ritel. Monitoring stok barang kebutuhan setiap bulan kita lakukan," ujarnya. 

Untuk menjamin kestabilan harga dan stok komoditas pokok menjelang Ramadhan, Disdagin Kota Bandung akan menggelar operasi pasar, pasar murah dan bazar murah, sambung Elly. Lokasi pertama yang akan menggelar Operasi Pasar Beras Medium yakni di Kecamatan Rancasari, Selasa 14 Februari 2023 mendatang. 

 "Kita akan melakukan operasi pasar di 30 kecamatan di Kota Bandung dan dimulai di Kecamatan Rancasari," kata Elly.  

Operasi pasar ini digelar karena harga beras sudah di atas HET (harga eceran tertinggi) dan dapat menyebabkan inflasi. Nantinya, Beras akan dijual Rp 8.700 - Rp 9.000 per kilogramatau di bawah HET yakni Rp 9.450 per kilogram. Pemerintah Kota Bandung bersama Bulog telah menyiapkan 300 ton berat yang akan disebar ke seluruh kecamatan di Kota Bandung. 

“Setiap kecamatan akan dilakukan operasi pasar beras sebanyak 10 ton,” tambah Elly. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement