Kamis 09 Feb 2023 17:31 WIB

Jubir OPM Tuding Panglima TNI Berbohong

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah pilot Susi Air disandera.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Foto selebaran yang disediakan oleh Mabes Polri menunjukkan personel polisi dan TNI mengawal pekerja dan penumpang saat mereka tiba di bandara di Timika, Papua, Rabu (8/2/ 2023). Menurut  pasukan keamanan gabungan dari polisi dan TNI telah mengevakuasi pekerja dan penumpang Susi Air PK-BVY yang disandera oleh Kelompok Separatis Teroris (KST).
Foto: EPA-EFE/PAPUA POLICE HEADQUARTERS
Foto selebaran yang disediakan oleh Mabes Polri menunjukkan personel polisi dan TNI mengawal pekerja dan penumpang saat mereka tiba di bandara di Timika, Papua, Rabu (8/2/ 2023). Menurut pasukan keamanan gabungan dari polisi dan TNI telah mengevakuasi pekerja dan penumpang Susi Air PK-BVY yang disandera oleh Kelompok Separatis Teroris (KST).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB OPM) menuding Tentara Nasional Indonesia (TNI) berbohong mengenai nasib Pilot Susi Air Kapten Philips Max Marthen. Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom menegaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut saat ini dalam penguasaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai tawanan.

“Jika Panglima TNI bantah Pilot Susi Air tidak disandera, dan seandainya benar (disandera), maka Panglima TNI adalah seorang pembohong,” kata Sebby lewat pesan singkatnya kepada Republika, di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Sebby sebelumnya mengatakan, Kapten Philips merupakan tawanan yang tak akan dibebaskan sampai pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua, dan TNI, serta Polri akan kaki dari Bumi Cenderawasih.

“Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini. Kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua Merdeka),” ] kata Sebby, kemarin.

Klaim KKB ini sebelumnya dibantah oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Menurut Yudo, tak pernah ada penyanderaan Pilot Susi Air. Yang ada kata dia, adalah penyerangan, dan pembakaran pesawat sipil Susi Air di Lapangan Udara Pora, di Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).

Yudo menegaskan pilot pesawat tersebut, lari berusaha menyelamatkan diri dari penyerangan oleh kelompok Egianus Kogoya tersebut. “Nggak penyanderaan. Dia (pilot) kan menyelamatkan diri, selamatkan diri,” kata Panglima TNI di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Namun sampai saat ini, Kamis (9/2/2023), nasib dan keberadaan Kapten Philips belum diketahui, dan belum juga ditemukan. Sementara itu 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Nduga yang sebelumnya dikabarkan dalam penyanderaan KKB sudah dievakuasi selamat ke Mimika, Timika, Rabu (8/2/2023). 

Lima penumpang pesawat Susi Air yang dibawa oleh Kapten Philips, pun dikatakan selamat. Lima penumpang atas nama Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W dievakuasi juga ke Timika.

Sedangkan proses pencarian Kapten Philips, Komandan Satuan Tugas (Kasatgas) Operasi Damai Cartenz 2023, Komisaris Besar (Kombes) Faizal Rahmadani kepada Republika, Kamis (9/2/2023) menyampaikan timnya masih terus melakukan penyisiran sejumlah kawasan di Paro, Nduga untuk melacak keberadaan Kapten Philips. “Kita masih terus melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air,” kata dia singkat. 

In Picture: Evakuasi Warga yang Disandera Separatis Papua

photo
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement