REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Batu bertekad untuk menyiapkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di daerahnya naik kelas. Salah satu caranya dengan melaksanakan pembinaan kemandirian UMKM melalui 'Njagong Bareng' di Gazebo Plut Kota Batu.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu, Muji Dwi Leksono menjelaskan, kegiatan itu dilatarbelakangi adanya kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia yang telah mendorong banyak terciptanya usaha. Hal ini khususnya usaha skala kecil di kalangan ekonomi menengah ke bawah dalam membantu memenuhi kebutuhannya.
"Keberadaan UMKM telah mendorong kebangkitan perekonomian di tengah pandemi Covid-19," kata dia. Dinasnya bersama Dinas Kesehatan Kota Batu, PLUT Kota Batu, dan BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu berusaha memfasilitasi UMKM di Kota Batu.
Hal ini ditujukan agar mereka mampu naik kelas dan bermitra dengan pembinaan kemandirian UMKM. Dengan demikian, nantinya disiapkan untuk naik kelas dan bermitra dengan penanaman modal dalam negeri/penanaman modal asing lokal maupun nasional.
Menurut Muji, kegiatan ini menjadi wadah bagi UMKM di Kota Batu untuk saling berkomunikasi. Kemudian juga untuk berbagi informasi terkait berbagai regulasi yang berkaitan dengan pelaku usaha.
Di samping itu, persaingan UMKM juga akan luar biasa. "Dengan berbagai regulasi yang baru, kami hadir untuk melakukan pendampingan agar UMKM di Kota Batu bisa bertumbuh dan bisa naik kelas,” kata Muji.
Muji menambahkan, keberadaan UMKM juga didukung dengan hadirnya Mal Pelayanan Publik (MPP) Among Warga. Oleh karena itu, pelaku UMKM dapat mengurus berbagai perizinan dalam satu tempat. Hal ini termasuk mengajukan BPOM hanya dalam satu tempat.
Sehingga adanya pembinaan dan kolaborasi bersama berbagai dinas terkait ini, diharapkan bisa menjadi solusi bagi UMKM untuk bertumbuh dan berkembang. Dengan demikian, ini nantinya dapat mendorong peningkatan perekonomian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
