Kamis 09 Feb 2023 09:00 WIB

Beijing Desak Taiwan Cabut Pembatasan di Selat

China mendesak otoritas Taiwan mencabut pembatasan di lintas-Selat Taiwan.

Kantor Urusan Taiwan di bawah Dewan Pemerintahan China (TAOSC) di Beijing pada Rabu (8/2/2023) mendesak otoritas Taiwan mencabut pembatasan dan hambatan yang diterapkan di lintas-Selat Taiwan.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Kantor Urusan Taiwan di bawah Dewan Pemerintahan China (TAOSC) di Beijing pada Rabu (8/2/2023) mendesak otoritas Taiwan mencabut pembatasan dan hambatan yang diterapkan di lintas-Selat Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNMING - Kantor Urusan Taiwan di bawah Dewan Pemerintahan China (TAOSC) di Beijing pada Rabu (8/2/2023) mendesak otoritas Taiwan mencabut pembatasan dan hambatan yang diterapkan di lintas-Selat Taiwan.

"Kami berharap otoritas Taiwan mendengarkan suara masyarakat dengan bertindak aktif dan tidak memanfaatkan pandemi sebagai alasan menghambat pemulihan penerbangan langsung lintas-Selat Taiwan," kata juru bicara TAOSC, Zhu Fenglian.

Baca Juga

Menurut dia, pihak China daratan telah melakukan persiapan sebaik mungkin untuk memulihkan penerbangan langsung lintas-Selat.

Pada 1 Februari, otoritas China daratan telah mengajukan permohonan pemulihan penerbangan dari enam jadwal kota tujuan menjadi 16 seiring dengan tingginya permintaan masyarakat kedua belah pihak dan pulihnya situasi pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi Covid-19, penerbangan lintas-Selat menjangkau 51 kota tujuan di China daratan dan 10 di Taiwan.

Kapal penyeberangan yang menghubungkan Kepulauan Kinmen dan Matsu, Taiwan, dengan Provinsi Fujian, China, telah kembali beroperasi pada pekan ini.

Namun, otoritas Taiwan mengkhususkan layanan feri tersebut hanya boleh digunakan oleh warga dan pelajar Kepulauan Kinmen dan Matsu serta warga China daratan yang berkeluarga dengan warga Taiwan.

"Pandemi di China sudah terkontrol dengan baik. Kedua belah pihak di Selat harus punya kemauan yang baik untuk memulihkan pertukaran kedua masyarakat," kata perempuanjuru bicaraitu.

Menurut Zhu, memanfaatkan situasi pandemi sebagai alasan pembatasan bertentangan dengan keinginan masyarakat dan tidak populer.

Pihak China daratan, lanjut dia, telah berkomitmen mendukung peningkatan ekonomi, pertukaran budaya, dan kerja sama lintas-Selat dengan terus memberikan fasilitas impor produk-produk dari Taiwan.

Anggota Kuomintang, partai oposisi di Taiwan, melakukan perjalanan ke China daratan pada 8-17 Februari untuk mengonsolidasikan kerja sama.

Zhu mengatakan bahwa pihaknya bersedia meningkatkan kerja sama dengan Kuomintang sesuai dengan Konsensus 1992 dan menentang pemisahan diri Taiwan dari China daratan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement