Kamis 09 Feb 2023 07:29 WIB

PLN: Penjualan Listrik Paling Pesat di Wilayah Timur Indonesia

Penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen.

Masyarakat Konsumen Listrik Indonesia (MLKI) mengkhawatirkan penerapan power wheeling akan menciptakan kartel pada sektor kelistrikan nasional, sehingga dapat memainkan tarif listrik yang dijual ke konsumen.
Foto: PLN
Masyarakat Konsumen Listrik Indonesia (MLKI) mengkhawatirkan penerapan power wheeling akan menciptakan kartel pada sektor kelistrikan nasional, sehingga dapat memainkan tarif listrik yang dijual ke konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengemukakan bahwa penjualan listrik selama tahun 2022 di seluruh wilayah mengalami peningkatan, khususnya timur Indonesia menjadi wilayah dengan penjualan listrik paling pesat.

"Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya dengan 9,34 persen atau 20,34 terawatt-hour (tWh). Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat," kata Darmawan Prasodjo melalui keterangannya di Makassar, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen atau 56,05 tWh dan regional Jawa, Madura, dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 tWh. Darmawan mengatakan bahwa torehan penjualan terbaik pada tahun 2022 merupakan buah dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi oleh perseroan.

Secara sektoral dan berurutan pada tahun 2022, kata dia, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen, serta layanan multiguna, traksi, dan curah menyumbang 0,79 persen.

 

"Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi," kata Darmawan.

Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada tahun 2022, menurut dia, menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu.

Selain menyasar sektor Industri, strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik juga melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan, yakni program Electrifying Agriculture. Program agrikultur modern berbasis energi listrik ini sukses menyumbang penjualan sebesar 0,31 tWh.

Melalui program Electrifying Agriculture, PLN juga mendorong inovasi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan agar masyarakat yang sebelumnya menggunakan alat-alat mesin pertanian berbasis fosil, mahal, dan merusak lingkungan menjadi berbasis listrik, murah, dan ramah lingkungan.

Selain itu, untuk bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga dan ritel, PLN menjalankan program intensifikasi program pemasaran seperti promo tambah daya yang menyumbang penjualan sebesar 1,31 tWh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement