Kamis 09 Feb 2023 03:53 WIB

Pilih Lokapasar yang Tepat untuk Bisnis, Ini Kiatnya

Lokapasar dinilai membantu memasarkan produk sehingga pelaku usaha bisa bertahan.

Pekerja memasarkan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) melalui e-commerce/ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Pekerja memasarkan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) melalui e-commerce/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Lokapasar atau e-commerce kini bukan hanya menjadi tempat berbelanja daring tetapi juga wadah strategis untuk mendukung para penjual dan ini ditunjukkan hasil riset Katadata Insights Center bertajuk "MSME Study Report : Peran Marketplace bagi UMKM".

Data itu menunjukkan, sebanyak 77 persen pelaku usaha menyatakan lokapasar membantu memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi COVID-19.

Baca Juga

Selain itu, sebanyak 77 persen dari mereka menyatakan terdapat banyak program promo, sekitar 69 persen menilai lokapasar aman untuk bertransaksi dan 66 persen mereka mengaku lokapasar mudah digunakan.

Pada riset yang sama, sebanyak 82 persen pelaku usaha memilih Shopee sebagai lokapasar untuk berjualan online, melampaui pemain-pemain e-commerce lainnya, seperti Tokopedia (64 persen), Bukalapak (28 persen), Lazada (22 persen), Blibli (15 persen) dan lainnya (9 persen).

Adapun indikator konsiderasi penjual meliputi beberapa hal antara lain sebagian besar penjual UMKM mulai berjualan di lokapasar karena menilai platform online praktis dan bisa menjalankan usaha dimana saja (70 persen) dan menawarkan banyak promo serta gratis ongkir yang dapat menarik konsumen (69 persen).

Selain itu, ada pula hal lain yang menjadi indikator konsiderasi penjual. Bukan hanya membahas mengenai medium perpanjangan tangan terhadap konsumen ataupun kampanye yang dihadirkan setiap bulannya, akan tetapi juga meliputi bantuan dari hulu ke hilir.

Selaras dengan itu, riset Ipsos yang dilakukan pada awal tahun 2022 bertajuk "Persaingan E-Commerce di tengah Kemeriahan Akhir Tahun" memperlihatkan sebanyak 44 persen responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia (35 persen) dan Lazada (10 persen).

Selain itu, untuk mencapai kemajuan yang besar dari segi bisnis, tidak sedikit pelaku usaha yang sudah memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Hal ini terlihat dari mayoritas pengguna e-commerce (55 persen) menilai Shopee sebagai platform yang memiliki andil besar dalam membantu UMKM untuk memasarkan produknya secara online dari lokal hingga ke ranah global, melampaui pelaku e-commerce lainnya.

Bagi pelaku usaha lokal yang sedang merintis bisnis, perputaran modal yang cepat diperlukan untuk kelancaran operasional dan produksi. Seorang penjual online Ahmad Supriadi (22) misalnya. Pria yang dulunya bekerja sebagai kernet angkot di Bandung itu tergolong berhasil membangun bisnis online-nya dengan berjualan kaos dan sweater pria bernama Flower City.

Dia banting setir berjualan online setelah mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp400 ribu dari sahabatnya.

Bagi pengusaha di usia belia seperti Ahmad, perputaran modal merupakan hal paling utama agar dapat terus menjalankan bisnis, mulai dari membayar karyawan, membeli bahan, hingga membiayai kebutuhan operasional.

Perputaran modal dan pencairan dana penjualan yang cepat, menjadi salah satu alasan Ahmad terus membesarkan dan memusatkan penjualan toko onlinenya.

''Saya pilih jualan di Shopee karena emang jangkauannya paling luas di Indonesia dan cairin uang jualannya cepat, rata-rata hanya sehari dan kalau pilih jasa instan bahkan bisa cair dalam waktu hitungan jam aja kalau konsumen langsung konfirmasi pesanan diterima. Jadi modal juga mutarnya cepet, enak jualannya,'' kata dia.

Ahmad mengatakan, bisnis kaos polosnya yang sempat menurun karena pandemi COVID-19 kemudian menanjak. Menurut dia, saat awal pandemi, semua serba susah, termasuk orderan yang semakin berkurang, sementara uang untuk modal menipis.

"Dari situ saya sadar, harus mencari cara lain. Saat memutuskan mulai jualan online, saya coba pakai semua e-commerce. Tapi, kebanyakan pembeli saya belanjanya di Shopee. Akhirnya saya pilih untuk fokus jualan di Shopee karena memang bagi saya sudah paling enak dan nyaman di situ, terutama aksesnya gampang lewat handphone," kata dia.

Dia mengatakan, sejak bergabung bersama Shopee, jumlah pesanannya bisa mencapai lebih dari 2.000 pesanan di hari-hari kampanye besar, dengan jumlah order harian yang stabil.

Lebih lanjut, selain kemudahan yang diberikan dan perluasan jangkauan pasar, berbagai fitur inovatif yang ditawarkan juga dapat meningkatkan traffic dan konversi untuk perkembangan suatu bisnis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement