Selasa 07 Feb 2023 16:52 WIB

Banyak Elit Politik Kunjungi Gibran, Pakar : Punya Peran Mediator Komunikasi Politik

Konsesi yang bisa ditawarkan oleh parpol adalah untuk maju pilgub.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat bertemu empat mata dengan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, di Loji Gandrung, Senin (6/2/2023).
Foto: Republika/alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat bertemu empat mata dengan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, di Loji Gandrung, Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pakar psikologi politik asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Abdul Hakim mengatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mempunyai peran sebagai komunikator politik. Hal tersebut tampak dari beberapa elit politik hingga ketum partai politik yang berkunjung ke Solo.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto berkunjung pada Selasa (24/1/2023) hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sekaligus ketum Golkar, Airlangga Hartarto, Senin (6/2/2023) bertemu dengan Gibran. Bahkan keduanya sempat bertemu empat mata dengan Gibran di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.

"Saya lihat Gibran memainkan peran sebagai mediator komunikasi politik, dari catatan sudah ada sekitar 25 menteri yang ke Kota Solo, ditambah dengan pimpinan partai. Jadi belum ada preseden sebelumnya," kata Abdul ketika dihubungi, Selasa (7/2/2023).

Ia menilai Kota Solo atau khususnya Gibran mengindikasikan masuk ke dalam pusaran politik atau memainkan peran center dalam kancah perpolitikan nasional. "Saya lihat Gibran ini jadi pintu samping untuk menyampaikan tawaran-tawaran elit politik kepada Pak Jokowi, mengingat kalau dilihat dari berbagai survei pengaruh elektoralnya masih cukup kuat," ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Abdul, elit partai politik ini perlu membangun kedekatan atau kesan dekat dengan Jokowi. "Penting bagi partai-partai untuk menjaga hubungan dekat dengan Pak Jokowi, entah itu kenyataan atau kesannya tidak berjauhan. Nah di situ peran Gibran menjadi mediator komunikasi," kata dia.

Selain itu, Abdul menambahkan secara bahasa politik itu take and give. Berawal dari situ, ia menilai untuk mengambil ceruk efek elektoral Jokowi adalah memberikan dukungan kepada Gibran di pemilihan gubernur 2024 mendatang.

"Kalau dari segi dukungan yang bisa diberikan parpol kan potensinya tinggal Gibran karena Pak Jokowi sudah tidak bisa maju lagi sebagai capres. Sehingga konsesi yang bisa ditawarkan oleh parpol adalah untuk maju gubernur entah di DKI atau di Jawa Tengah," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement