Selasa 07 Feb 2023 15:08 WIB

Penyusup Terobos Pangkalan Air Force One

Pangkalan itu adalah salah satu pangkalan militer paling sensitif di AS.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Kepresiden AS, Air Force One. Pangkalan Gabungan Andrews (JBA) mengatakan pada Senin (6/2/2023) malam, penyusup telah menerobos pangkalan Air Force One.
Foto: EPA
Pesawat Kepresiden AS, Air Force One. Pangkalan Gabungan Andrews (JBA) mengatakan pada Senin (6/2/2023) malam, penyusup telah menerobos pangkalan Air Force One.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pangkalan Gabungan Andrews (JBA) mengatakan pada Senin (6/2/2023) malam, penyusup telah menerobos pangkalan Air Force One. Tempat itu adalah salah satu pangkalan militer paling sensitif di Amerika Serikat (AS).

Insiden itu terjadi sekitar pukul 11:30 pada Senin. "Seorang pria memperoleh akses tidak sah ke area perumahan JBA," kata JBA dalam pernyataan yang diposting ke Twitter.

Baca Juga

"Seorang penduduk melepaskan senjata api, pasukan keamanan tiba di tempat kejadian untuk menangkap penyusup dan penegak hukum sedang menyelidiki insiden tersebut," ujar lembaga itu.

JBA adalah rumah bagi armada pesawat kepresidenan biru dan putih, termasuk Air Force One, Marine One, dan pesawat 747 yang dapat berfungsi sebagai pusat komando dan kendali nuklir udara negara jika diperlukan. Angkatan Udara AS mengatakan pada Senin malam, tidak ada yang perlu ditambahkan selain pernyataan yang sudah disampaikan oleh JBA tentang peristiwa tersebut.

Peristiwa pembobolan ini bukan pertama kalinya. Pada Februari 2021, seorang pria berhasil melewati pos pemeriksaan militer ke instalasi, kemudian melalui area aman berpagar tambahan untuk mendapatkan akses ke jalur penerbangan dan naik ke C-40.

Armada ini  merupakan pesawat setara 737 milik militer yang digunakan untuk menerbangkan pejabat pemerintah. Penyusup itu ditangkap karena topi 'telinga tikus' yang dikenakan dianggap aneh oleh seorang pilot yang jeli.

Investigasi seorang inspektur jenderal menemukan tiga kegagalan keamanan utama, dimulai dengan kesalahan manusia oleh penjaga keamanan gerbang yang mengizinkan pria itu mengemudi ke pangkalan meskipun tidak memiliki kredensial yang mengizinkan aksesnya.

Beberapa jam kemudian, pria itu berjalan tanpa terdeteksi ke jalur penerbangan dengan menyelinap melalui pagar yang dirancang untuk membatasi masuk. Akhirnya, dia berjalan masuk dan keluar dari pesawat yang diparkir tanpa penghalang, meskipun dia tidak mengenakan lencana wajib yang mengizinkan akses ke area terlarang.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement