Selasa 07 Feb 2023 13:22 WIB

Pesawat Susi Air Dibakar, Penumpang Masih Dicari

Kemenhub sudah menerima laporan awal terkait kasus penyerangan pesawat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pesawat perintis dari maskapai Susi Air (ilustrasi). Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini sudah menerima laporan awal terkait kasus penyerangan pesawat milik maskapai Susi Air nomor registrasi PK-BVY pada Selasa (7/2/2023) pukul 06.17 waktu setempat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pesawat perintis dari maskapai Susi Air (ilustrasi). Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini sudah menerima laporan awal terkait kasus penyerangan pesawat milik maskapai Susi Air nomor registrasi PK-BVY pada Selasa (7/2/2023) pukul 06.17 waktu setempat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini sudah menerima laporan awal terkait kasus penyerangan pesawat milik maskapai Susi Air nomor registrasi PK-BVY pada Selasa (7/2/2023) pukul 06.17 waktu setempat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pesawat rute penerbangan perintis Timika-Paro tersebut take off normal dari Bandara Timika pukul 05.30 waktu setempat dan landing pukul 06.17 local time (LT) di Lapangan Terbang Paro.

Adita menuturkan setelah beberapa jam, pihak station Susi Air di Timika mendapat info dari Kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dibakar. “Kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian,” kata Adita dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Adita memastikan, saat ini Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub masih terus berkoordinasi dengan pihak keamanan TNI AU. Adita mengatakan, rencananya pihak TNI AU akan terbang kembali melintasi Lapter Paro untuk membantu observasi keadaan di sana.

“Ditjen Perhubungan Udara memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus memonitor dan menyampaikan kondisi terkini pada kesempatan pertama,” ujar Adita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement