Selasa 07 Feb 2023 05:49 WIB

BPTJ Prediksi 8.000 Penumpang KRL Naik dari Stasiun Pondok Rajeg

Beroperasinya Stasiun Pondok Rajeg mengurangi beban di Stasiun Cibinong dan Nambo.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Erik Purnama Putra
Rangkaian KRL Commuter Line melintasi Stasiun Pondok Rajeg, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (7/6). Proses pembangunan untuk reaktivitasi di stasiun yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor ini sedang berlangsung.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rangkaian KRL Commuter Line melintasi Stasiun Pondok Rajeg, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (7/6). Proses pembangunan untuk reaktivitasi di stasiun yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor ini sedang berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub menyebutkan, program reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg merupakan proyek dengan potensi yang tinggi. Stasiun itu sangat dibutuhkan masyarakat. Bahkan, diperkirakan ada 8.000 lebih penumpang yang akan naik KRL Commuetr Line dari Stasiun Pondok Rajeg setiap harinya.

"Salah satunya potensi pengembangan di sisi utara dan demand berasal dari Kecamatan Cilodong dan Kecamatan Cibinong. Hasil dari FS (studi kelayakan) potensi, ada potensi bangkitan, kurang lebih sekitar 8.343 penumpang per hari dalam kondisi normal," jelas Kepala Humas BPTJ, Hot Marojahan Hutapea kepada Republika.co.id di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/2/2023).

Menurut dia, reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg juga dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah transportasi di wilayah tersebut. "Mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong dan Nambo, mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah Pondok Rajeg dan Gunung Putri," kata Marojahan.

Dia menganggap, pekerjaan tahap satu yang salah satunya adalah menangkat trek jalan kereta sudah selesai pada 2022. Sehingga pada tahun ini, Kemenhub melaksanakan berbagai pekerjaan lanjutan seperti pekerjaan atap peron hingga pekerjaan bangunan penunjang.

 

Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah menyelesaikan tahap studi kelayakan untuk fasilitas pendukung stasiun. Setelahnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok yang diberi wewenang bertugas melakukan pembebasan lahan di sekitar stasiun agar memudahkan akses penumpang nantinya.

"Dishub Depok di 2022 kemarin kami telah selesai menyusun kajian FS untuk park and ride dan terminal sebagai bagian dari kesiapan pendukung dalam oprasional Stasiun Pondok Rajeg," jelas Kepala Dishub Kota Depok, Eko Herwiyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement