Senin 06 Feb 2023 16:38 WIB

Uni Eropa Kirim Regu Penyelamat ke Turki

AS telah menyampaikan siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan Turki.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas darurat mencari korban di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa  bumi dahsyat di Diyarbakir, tenggara Turki, Senin (6/2/2023).  Menurut US Geological Service, gempa berkekuatan awal 7,8 melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah .
Foto: EPA-EFE/DENIZ TEKIN
Petugas darurat mencari korban di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat di Diyarbakir, tenggara Turki, Senin (6/2/2023). Menurut US Geological Service, gempa berkekuatan awal 7,8 melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah .

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Uni Eropa mengirim regu penyelamat untuk membantu Turki mengevakuasi dan mencari korban gempa. Perhimpunan Benua Biru pun akan mengirim bantuan yang diperlukan Turki.

“Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Uni Eropa mengoordinasikan pengerahan tim penyelamat dari Eropa. Tim dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan (ke Turki),” kata Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic lewat akun Twitter pribadinya, Senin (6/2/2023).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, merespons gempa yang terjadi di Turki, Uni Eropa sudah mengaktifkan European Union Civil Protection Mechanism. Sejumlah negara anggota Uni Eropa, seperti Prancis, Jerman, Belgia, Polandia, dan Spanyol telah menyatakan siap mengerahkan tim dan bantuan untuk Turki.

Amerika Serikat (AS) pun telah menyampaikan siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan Turki. “AS sangat prihatin dengan laporan gempa bumi yang destruktif hari ini di Turki dan Suriah. Kami siap memberikan setiap dan semua bantuan yang dibutuhkan,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam sebuah pernyataan.

Dia mengungkapkan, Presiden AS Joe Biden telah mengarahkan USAID dan mitra pemerintah federal lainnya untuk menilai opsi tanggapan AS untuk membantu mereka yang paling terdampak gempa. “Kami akan terus memantau situasi dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Turki,” ujar Sullivan.

Pada Senin sekitar pukul 04:00 pagi, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki. Pusat gempa berada di Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Getaran gempa terasa hingga Suriah dan Lebanon. Menurut Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, sejauh ini korban tewas di negaranya akibat gempa tersebut mencapai 284 jiwa. Sementara jumlah korban luka melampaui 2.300 orang.

Sementara itu, laporan media pemerintah Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA) mengungkapkan, jumlah korban tewas di negaranya akibat gempa Turki telah mencapai 237 jiwa. Sementara korban luka lebih dari 630 orang. Wilayah Suriah yang terdampak gempa antara lain Damaskus, Hama, Idlib, dan Aleppo. Sejumlah bangunan runtuh di wilayah-wilayah tersebut.

Jumlah korban tewas dan luka diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebab saat ini operasi pencarian korban yang tertimbun reruntuhan masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement